Warga Sidoarjo Semprot Cairan Disinfektan Racikan Sendiri

Warga harus selalu berpikir positif, agar mentalnya menjadi sehat.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan (ilustrasi).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Warga Kampung Edukasi Sampah RT  23 RW07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo, Jawa Timur, swadaya melakukan penyemprotan cairan disinfektan sebagai upaya dalam rangka mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungannya.

Edi Priyanto selaku Ketua RT 23 Sekardangan, Kamis mengatakan tujuan penyemprotan disinfektan ini sebagai langkah pencegahan virus corona serta usaha meningkatkan kebersihan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Kami juga melakukan sosialisasi dan memberikan imbauan kepada warga lewat spanduk, warga juga melakukan langkah penyediaan tempat cuci tangan dan sabun pada setiap akses jalan masuk," katanya.

Pihaknya mengaku bahan disinfektan diracik dan dibuat secara mandiri mengingat harga disinfektan di pasaran sudah cukup tinggi, serta hingga saat ini belum ada program penyemprotan disinfektan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Namun demikian, kata dia, dalam pembuatannya dilakukan dengan tetap mengikuti panduan yang dikeluarkan dinas kesehatan, baik meliputi jenis bahan utama, komposisi maupun volume.

Edi juga mengajak kepada seluruh warga untuk melakukan upaya preventif dengan menjaga diri masing-masing, keluarga, teman dan lingkungannya agar terhindar dari penularan virus corona. Namun, hal tersebut harus diperjuangkan dengan berikhtiar untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

"Perilaku hidup bersih dan sehat tersebut di antaranya rajin cuci tangan dengan sabun atau sejenisnya, membersihkan diri dengan mandi setidaknya dua kali sehari, selanjutnya makan dengan teratur dan bergizi, juga mengkonsumsi buah dan sayur serta jangan lupa minum air yang secukupnya," kata Edi.

Selain itu, lanjut dia, warga didorong untuk tetap aktif berolahraga, menghindari bersentuhan dengan orang lain, beristirahat yang cukup, juga menghindari menyentuh hidung, mata dan mulut, serta tidak keluar rumah kecuali dalam hal yang mendesak.

"Panik, cemas dan stres akibat banyaknya informasi dan pemberitaan tentang semakin merebaknya penularan corona juga dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun," katanya.

Dia menambahkan, dalam situasi krisis akibat Covid-19 seperti saat ini, warga harus selalu berpikir positif, sabar dan tetap tenang agar mentalnya menjadi sehat, sehingga daya tahan tubuhnya juga tidak menjadi lemah.

"Dengan daya tahan tubuh yang terjaga baik, maka dengan sendirinya tubuh tidak mudah terkena penyakit," katanya.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler