Curahan Hati Pasien ODP Corona di Wisma Atlet
Pasien ODP Corona mengajak seluruh pihak bergotong royong bukan berdebat
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhammad Nursyamsi
Seorang pasien berstatus orang dalam pemantuan (ODP) Corona menuliskan curahan hatinya kala menjalani perawatan di Wisma Atlet. Pasien itu berinisial M yang kini tengah dalam proses isolasi bersama suaminya yang juga merupakan pasien dengan pengawasan (PDP).
Dia berkisah tentang hari-hari berat yang dijalani. Wanita yang baru memiliki anak ini bersama sang suami sempat ditolak dua rumah sakit. Alasannya karena dicurigai terpapar Corona.
"Ditolak dua kali, tidak ada RS yang mau menerima pasien dengan gejala viral (karena dicurigai Covid-19) kecuali kami sudah swab dan negatif. Akhirnya kami disuruh ke wisma atlet," ucapnya dalam tulisan yang dia bagikan via pesan Whatsapp.
Sudah hari keempat M diisolasi di Wisma Atlet. Sebagai pasien dia mengaku sedih mendengar pemberitaan di luar yang menyudutkan pemerintah, dokter, suster, serta semua tenaga kerja di wisma atlet. Saat awal-awal diisolasi, ia memang mengaku panik, bingung, bahkan marah hingga akhirnya bisa tenang.
Namun, ia menilai pemerintah sudah sangat membantu dengan mendirikan wisma atlet. Ia menyebut kekurangan yang ada di wisma atlet sebagai hal yang wajar lantaran persiapan yang begitu singkat.
"Semua yang ada di sini free (gratis), yang masuk hari pertama seperti saya, pasti mengalami kondisi kacau balau. Menurut saya wajar karena sebuah tempat yang pada dasarnya bukan instalasi kesehatan, dibuat menjadi tempat isolasi. Tidak mudah dan gampang," katanya.
Ia menyampaikan perkembangan kualitas manajemen dan pelayanan di wisma atlet terus mengalami perbaikan setiap harinya. Ia mendapatkan asupan makanan bergizi tiga kali sehari dan diberikan termometer hingga paracetamol dan vitamin C ketika mengalami demam.
"Dari hari pertama, perkembangannya sudah pesat sekali," ucapnya.
Ia mengajak masyarakat tidak terus menerus menyudutkan pemerintah. Dia menilai masyarakat juga harus proaktif dalam membantu pemerintah menangani Covid-19, bisa dengan memberikan donasi, tidak menumpuk masker dan hand sanitizer, atau cukup diam di rumah saja. Ia mengatakan Indonesia adalah negara kita bersama yang memerlukan dukungan dari pemerintah dan masyarakat menghadapi situasi saat ini.
"Tolong diam di rumah, jangan ke mana-mana. Covid-19 ini nyata dan benar-benar bisa kena ke kamu. Ini negara kita bersama. Kita tinggal, besar, cari makan di sini. Kalau kamu selamat dan ekonomi lumpuh tidak ada gunanya juga. Buat yang masih stay at home, terima kasih," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran pemerintah, dokter dan suster, TNI dan Polri yang tengah bertugas membantu masyarakat menghadapi Covid-19. Dia juga mengajak masyarakat bersatu melawan Covid-19.
"Ayo kita gotong royong, sama-sama bantu Indonesia keluar dari pandemi ini," tutupnya.