Merapi Erupsi Lagi, BPPTKG: Tetap Tenang Jangan Panik

Total empat kali letusan Merapi dalam dua hari terakhir.

Antara/Hendra Nurdiyansyah/
Asap solfatara keluar dari puncak Gunung Merapi usai erupsi terlihat dari Candi Pralosan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (28/3/2020). Gunung merapi erupsi pada tanggal (27/2/2020) pukul 10:56 WIB tinggi kolom 5
Rep: Wahyu Suryana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Sabtu (28/3) malam. Letusan yang miliki tinggi kolom 3.000 meter itu tidak cuma jadi yang kedua sepanjang hari, tapi jadi yang keempat dikeluarkan selama dua hari terakhir. 

Baca Juga


Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, erupsi terjadi sekitar 19.25. Letusan tercatat di seismogram memiliki amplitudo 75 milimeter dan terjadi dengan durasi 243 detik.  

Teramati tinggi kolom erupsi yang dihasilkan mencapai 3.000 meter dan arah angin saat letusan ke barat. Untuk mengantisipasi gangguan abu, Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) diterbitkan dengan kode orange.  

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik. Dia menekankan, sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan tingkat aktivitas waspada, dan jarak bahaya radius tiga kilometer dari puncak. "Di luar radius tersebut masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa," kata Hanik, Sabtu (28/3).

Sebelum letusan erupsi, BPPTKG sempat melaporkan kondisi Gunung Merapi sebagian tertutup kabut. Tapi, pada periode pengamatan pada 18.00-19.00, 25 menit sebelum erupsi, BPPTKG mencatat satu kali gempa tektonik terjadi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler