Penularan Corona Terjadi Lewat Dua Cara

Virus yang mengandung lemak akan mati dan hancur kalau bertemu dengan sabun.

ANTARA FOTO
Sejumlah pedagang dan pengunjung mencuci tangan di wastafel di Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/3/2 020). Manajemen Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) selain memasang 20 unit tempat cuci tangan (wastafel) dan 50 botol besar.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus infeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) bisa terjadi melalui dua cara. Penularan Covid-19 terjadi lewat cara langsung dan tidak langsung.


Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Erlina Burhan mengungkapkan, penularan Covid-19 secara cara langsung melalui droplet atau percikan air liur. "Artinya, orang yang terinfeksi virus ini ketika sedang batuk dan bersin dengan jarak lebih dari 1 meter mengeluarkan droplet. Droplet ini mengandung virus Covid-19," ujarnya saat video conference akun Youtube saluran BNPB yabf bertema membuat hand sanitizer secara mandiri dan memutus penularan Covid-19, Senin (30/3).

Selain itu, dia menyebutkan, penularan Covid-19 bisa melalui jalan tidak langsung, yaitu droplet orang positif terinfeksi virus ini jatuh ke tanah atau menyentuh benda yang terkontaminasi sehingga tangan penyentuhnya tercemar. Karena itu, dia meminta masyarakat menghindari interaksi sosial serta menghindari kerumunan.

Kalaupun terpaksa keluar rumah, dia meminta orang-orang menjaga jarak 1 meter dan lebih baik memakai masker wajah ketika ada di keramaian. "Karena kita tidak tahu orang yang sakit saat ada di keramaian atau pakai masker kalau tidak sehat. Tetapi, lebih baik di rumah saja," katanya.

Menurut dia, cara paling efektif untuk terhindar dari virus ini adalah mengupayakan kebiasaan tidak menyentuh wajah serta sering mencuci tangan, baik untuk orang sehat maupun sakit. Cuci tangan ampuh mencegah penularan Covid-19 sebab virus akan mati ketika berhadapan dengan sabun karena mengandung lemak dan hancur kalau bertemu dengan sabun.

Selain itu, dia meminta setelah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian membersihkan permukaan dalam tangan, sela-sela jari, pinggir jari, hingga ujung kuku minimal selama 20 detik.

"Cuci tangan ini bisa membuat tidak terkontaminasi dengan virus. Kapan sebaiknya mencuci tangan dengan sabun? Saat membuang ingus atau batuk pilek; sebelum dan setelah merawat orang sakit; sebelum, selama, setelah mengelola makan; setelah menyentuh sampah; setelah dari toilet; setelah menyentuh binatang; setelah mengganti popok," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta masyarakat membiasakan jangan menyentuh wajah. Sebab, virus juga bisa ditularkan melalui wajah. Dia menegaskan, untuk memutus penularan virus, masyarakat harus menjadi garda terdepan, bukan petugas kesehatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler