#BelanjaSayurdiRumah, Program IPB Tanggap Bencana Covid-19

Program ini melibatkan petani sayur dari Bogor, Sukabumi, Bandung dan Garut.

Dok IPB
OVOC IPB University meluncurkan program #BelanjaSayurdiRumah untuk menyiasati wadah Covid-19.
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Penyebaran Covid-19 yang begitu cepat mengakibatkan akses terhadap pemenuhan pangan menjadi terbatas.  Di sisi lain, para ahli menyarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam menghadapi Covid-19 yakni dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan buah.


Namun seruan dari pemerintah untuk melakukan social distancing (menjaga jarak) dan ajakan #dirumahaja sebagai antisipasi meluasnya penyebaran virus Covid-19 (Corona)  makin membatasi aktivitas masyarakat untuk pergi ke pasar atau supermarket untuk memenuhi kebutuhan sayuran segar dengan kualitas terjamin. Sementara itu ada fenomena lain di mana distribusi produk pertanian dari petani terhambat, karena saluran pemasaran seperti pasar induk, supermarket dan pasar tradisional mulai kekurangan pembeli, akibat konsumen khawatir untuk mendatangi pasar.

Merespons kondisi tersebut, dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap sayuran segar berkualitas dan meningkatkan akses pemasaran sayur produk petani, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK) IPB University, melalui Program One Village One CEO (OVOC) sebagai bagian dari kegiatan Desa Sejahtera Astra dan Pengembangan Young Agripreneur melakukan kegiatan “Ayo Belanja Sayur dari Rumah”.

“Program ini melibatkan para petani sayur yang berasal dari 53 desa di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bandung dan Garut,” kata Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir, IPB University, Dr Alim Setiawan dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, kegiatan “Ayo Belanja Sayur dari Rumah” melayani permintaan konsumen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) bekerja sama dengan Tokopedia dengan nama toko Rumah Sayur Bogor dan Cisarua. Program ini juga tengah dalam proses bekerja sama dengan  Lazada.

Alim menyebutkan, ada sekitar 76 jenis sayuran segar yang ditawarkan. Sayuran sudah mengalami proses sortir, grading dan packaging dari petani, sehingga konsumen memperoleh sayuran dalam bentuk yang bersih dan siap dimasak atau diolah lebih lanjut. Proses penanganan pasca-panen mulai dari kebun dilakukan oleh petani. Proses packing house hingga pengiriman mengikuti prosedur yang mengedepankan sanitasi dan higienitas.

Selain bekerja sama dengan marketplace atau platform e-commerce, kegiatan “Ayo Belanja Sayur dari Rumah” bekerja sama dengan komunitas ibu-ibu rumah tangga berbasis kompleks perumahan, di mana mitra kegiatan mengkoordinir belanja sayur melalui media sosial. “Mekanisme lain yang digunakan adalah dengan menjalin kerja sama dengan re-seller. Kerjasama yang telah berjalan adalah dengan salah satu koperasi di daerah Cilandak dan Koperasi Dinatera milik Medco Foundation,” ujarnya.

Alim mengungkapkan, sejauh ini respons masyarakat terhadap kegiatan ini cukup baik, dimana pada hari pertama permintaan mencapai total 2.000 pack. Berdasarkan testimoni konsumen terutama ibu-ibu, mereka merasa sangat terbantu dalam mendapatkan sayuran segar bermutu tinggi. Bahkan konsumen berharap selain sayuran, disediakan juga buah-buahan, ikan dan daging, karena akses akan produk-produk tersebut juga terbatas saat ini.

“Kami sangat berharap kegiatan ini bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan sayuran segar bermutu dan membantu petani dalam mendistribusikan hasil panennya. Sehingga pembatasan aktivitas sosial yang sedang diberlakukan saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap akses memperoleh sayuran dan di sisi lain, hasil pertanian petani dapat terdistribusi, sehingga perekonomian petani tetap berjalan,” papar Alim Setiawan seraya menyebutkan, link belanja tersebut adalah https://www.tokopedia.com/rumahsayur-2. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler