Pandemi Corona, Ini Program Gojek untuk Mitra Pengemudi
Gojek meluncurkan 12 program kesejahteraan mitra pengemudi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi penyedia layanan jasa berbasis aplikasi, Gojek, meluncurkan 12 program kesejahteraan mitra pengemudi di tengah pandemi corona. Program itu demi keberlangsungan mata pencaharian di tengah penurunan aktivitas masyarakat akibat pandemi virus corona Covid-19.
“Mitra pengemudi kami, kini menghadapi banyak ketidakpastian, sehingga kami berharap upaya-upaya yang telah kami lakukan untuk membantu mereka dapat mengurangi kecemasan mereka terhadap masa depan," ujar Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (31/3).
Ia menjelaskan, 12 program ini mencakup tiga area utama yang paling berdampak bagi keberlangsungan hidup mitra, yakni penyediaan layanan kesehatan, ringankan beban biaya harian, dan bantuan pendapatan.
Co-CEO Gojek lainnya, Andre Soelistyo, mengatakan seluruh inisiatif ini dirancang agar dapat mencakup area-area kritis yang paling berdampak kepada para mitra Gojek. Program-program itu antara lain, pada bidang kesehatan meliputi penyediaan perlengkapan kesehatan, jaminan asuransi kesehatan (rawat jalan dan inap) dan meningkatkan kesadaran mitra untuk menaati prosedur kesehatan dengan materi-materi edukasi melalui notifikasi pada aplikasi.
Kemudian, pada bidang ringankan beban biaya harian meliputi, distribusi paket sembako untuk pengemudi di atas 60 tahun di kota-kota utama, pemberian kupon untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari di minimarket, dan paket makanan hemat dan sehat serta bantuan pembayaran pinjaman kendaraan berupa keringanan pembayaran cicilan kendaraan.
Sementara untuk bantuan pendapatan antara lain penambahan opsi pilihan agar para konsumen dapat menambah tip mitra (hingga Rp100.000), bantuan bagi pengemudi terkonfirmasi positif Covid-19 dan terakhir bantuan langsung tunai bagi yang memenuhi syarat.
Komisaris Utama Gojek Garibaldi Thohir berharap langkah ini dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan Indonesia lainnya, sekaligus juga bisa menggerakkan hati para pebisnis dan pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dengan Yayasan Anak Bangsa Bisa. Dengan demikian, bisa lebih banyak menolong jutaan pekerja sektor informal lainnya yang terkena dampak pandemi.