Manfaat Dana Darurat Saat Wabah Corona

Manfaat Dana Darurat Saat Wabah Corona

Manfaat Dana Darurat Saat Wabah Corona
Rep: cermati.com Red: cermati.com

Dampak wabah virus corona atau COVID-19 betul-betul mengerikan. Bukan cuma merenggut ribuan nyawa, tapi juga membuat gonjang-ganjing ekonomi dunia. Di Indonesia, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sudah di depan mata. Tak terelakkan lagi, pasti terjadi.

Pandemi corona dan imbauan #dirumahaja dari pemerintah telah membawa efek. Aktivitas pelaku usaha terdampak. Pusat perbelanjaan atau mal, bisnis perhotelan dan pariwisata, maskapai penerbangan, hingga UMKM dan pedagang kecil sepi. Orderan ojek dan taksi online tak seramai biasanya.

Semua ‘teriak’ karena bisnisnya diambang kebangkrutan. Mau tidak mau pengusaha ambil langkah merumahkan atau PHK karyawan. Meski sulit, tapi tidak ada cara lain. Seperti yang diceritakan Moko, salah seorang karyawan Secure Parking di pusat perbelanjaan ternama Jakarta.

“Puluhan teman saya dirumahkan sementara karena malnya tutup akibat virus corona. Dirumahkan ya tidak digaji. Alhamdulillah saya tidak termasuk,” katanya saat berbincang dengan Cermati.com.

Begitupula yang dialami Endang, pemilik warung makan sederhana di kawasan Bojong, Jakarta Barat. “Sudah beberapa hari ini sejak pada kerja dari rumah, warteg sepi. Makanan yang dijual tidak habis. Biasanya sore saja sudah ludes. Mungkin karena di rumah, mereka masak sendiri,” terangnya.

“Besok kalau tidak habis lagi, paling saya tutup dulu sementara,” Endang menambahkan.

Pastinya, kondisi ini bikin stres. Khawatir kamu juga terancam kena PHK atau dirumahkan tanpa mengantongi gaji sepeserpun. Atau bisnismu benar-benar gulung tikar. Dalam situasi suram seperti sekarang ini, dana darurat menjadi sangat penting.

Beruntunglah bagi yang sudah punya cadangan uang. Masih bisa untuk menyambung hidup. Tapi tidak ada yang tahu, kapan situasi ini akan berakhir. Selagi masih ada wabah corona, risiko tetap ada.

Tak menutup kemungkinan kebijakan Work From Home (WFH) diperpanjang, atau bahkan lockdown. Di satu sisi, pengeluaran jalan terus.

Baca Juga: Berapa Banyak Jumlah Dana Darurat yang Harus Dipersiapkan?

 

Manfaat Memiliki Dana Darurat


Manfaat besar punya dana darurat

1. Tenang jika mengalami sakit

Sangat besar manfaatnya jika memiliki dana darurat. Tidak perlu khawatir bila sewaktu-waktu menderita sakit. Terkadang perusahaan asuransi kesehatan tidak menanggung penuh biaya pengobatan dan perawatan atau menggunakan sistem reimburse, sehingga kamu perlu merogoh kocek sendiri. Kalau ada dana darurat, kamu bisa tenang.

2. Punya uang kalau kena PHK

Apabila kamu kena PHK, dana darurat bisa jadi penolong. Tentunya untuk membiayai hidupmu selama beberapa bulan ke depan selagi belum mendapatkan pekerjaan. Contohnya untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti bayar sewa rumah, tagihan listrik dan air, biaya makan dan transportasi, serta lainnya.

3. Mencegah dari pinjaman atau utang

Punya dana darurat, artinya memiliki cadangan uang meskipun jumlahnya ngepas. Dengan begitu, kamu tak perlu berutang, seperti menggesek kartu kredit, mengajukan pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA), ataupun meminjam ke teman dan keluarga. Semua bisa kamu atasi sendiri dari dana darurat. 

Baca Juga: Gunakan Cara Ini untuk Persiapkan Dana Darurat Sekaligus Investasi

Tips Mengelola Dana Darurat


Tips mengelola dana darurat

Tips atau cara agar dana daruratmu bertahan lama dan tak cepat habis saat harus di rumah aja:

1. Berhemat dan menunda pengeluaran tidak penting

Sadarlah, kondisinya sedang sulit. Saat ini, kamu hanya menggantungkan hidup dari dana darurat yang sudah susah payah terkumpul. Jangan banyak gaya, menuruti nafsu belanja yang tidak penting atau tidak mendesak.

Jika kamu lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan menggunakan dana darurat, sama saja dengan ‘menggali kubur sendiri.’ Oleh karena itu, mulai berhemat. Kencangkan ikat pinggang. Buat daftar pengeluaran yang baru dengan alokasi uang untuk kebutuhan yang betul-betul penting dan mendesak.

2. Utamakan membeli bahan pokok

Ketika hanya mengandalkan dana darurat untuk bertahan hidup, gunakan secara bijak. Utamakan membeli sembako atau bahan pangan, seperti beras, telur, sayur mayur, sarden, minyak goreng, gula, mi instan, buah-buahan, dan lainnya.

Beli seperlunya, jangan berlebihan yang bisa menyebabkan pemborosan. Mumpung di rumah, masak sendiri. Biayanya jauh lebih murah daripada beli makanan jadi di luar. Masak untuk tiga kali makan dalam sehari. Sesekali boleh saja membeli makan di luar, asal dibatasi misalnya sebulan sekali.

3. Beli barang yang harganya lebih murah

Agar lebih hemat, kamu bisa mengganti barang yang harganya lebih mahal dengan yang murah. Misalnya kamu biasa membeli gula pasir merek A harganya Rp17.000 per kg, sedangkan gula pasir curah Rp15.000, maka kamu bisa menggantinya dengan beli gula pasir curah. Toh, rasanya sama-sama manis, hanya beda yang satu bermerek, yang satu polos tanpa merek.

Gak Punya Dana Darurat di Situasi Genting, Pakai Cara Ini


Gadai atau jual emas bisa jadi pilihan untuk mendapatkan dana darurat

Sudah dirumahkan, tapi terlanjur tidak punya dana darurat, termasuk tabungan. Mana suasananya lagi gak boleh ke mana-mana. Pasti pusing tujuh keliling.

Dalam keadaan seperti ini, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan dana segar dan menolongmu segera keluar dari kesulitan keuangan:

1. Gadai atau jual harta benda

Jangan panik, coba kamu sisir aset atau harta apa kamu punya dan bisa dijual atau digadai. Misalnya saja perhiasan, entah itu milik sendiri atau warisan orangtua. Kamu bisa putuskan apakah ingin menggadaikan saja atau menjualnya.

Jika itu perhiasan atau aset warisan orangtua, sebaiknya digadai saja dulu. Siapa tahu saat kamu punya penghasilan lagi, bisa menebusnya. Setidaknya kamu bisa mendapat uang tunai agar dapur tetap ngepul. Namun jika aset itu punyamu, sah-sah saja sih menjualnya. Nominal uang yang akan diperoleh pun akan lebih banyak dibanding gadai.

Tapi ingat, setelah dapat ‘suntikan’ dana segar dari jual atau gadai harta bendamu, kelola uang dengan baik. Jangan dihambur-hamburkan dan tetap berhemat.

2. Cari penghasilan dari rumah

Dalam masa-masa sulit ini, bukan waktunya berpangku tangan. Apalagi kondisimu tidak punya cadangan uang. Jadi sebaiknya, putar otak untuk mencari penghasilan dari rumah karena imbauan di rumah aja masih berlaku.

Kamu bisa jadi reseller jualan online. Gunakan kekuatan media sosial (Facebook, Instagram, YouTube) ataupun memanfaatkan e-commerce untuk jualan online. Apa saja usahanya, mulai dari baju, sepatu, tas, atau apapun. Yang penting menghasilkan uang.

Jika punya hobi menulis, bisa bekerja sebagai freelance penulis lepas. Sekarang kan banyak perusahaan yang membutuhkan jasa penulisan. Bayarannya lumayan per artikel atau per project. Kalau satu artikelnya dihargai Rp30 ribu untuk pengiriman 40 artikel, berarti kamu bisa mengantongi Rp1,2 juta.

Dalam sehari, katakanlah sanggup mengerjakan 4-5 artikel, maka 40 artikel dapat kamu selesaikan dalam waktu 8-10 hari. Dalam sebulan, kamu bisa mengerjakan 80 artikel lebih dan mendapatkan penghasilan lebih dari Rp2,4 juta. Lumayan kan?

Jangan Abai Pentingnya Dana Darurat

Dana darurat sangat penting agar kamu lebih tenang menghadapi kemungkinan terburuk dan masa-masa paceklik keuangan. Caranya dengan menyisihkan minimal 10% dari pendapatan untuk dana darurat. Saldo dana darurat idealnya setara dengan 4-6 kali pengeluaran rutin.

Tempatkan dana darurat di rekening terpisah, dan jangan diusik bila tak ada kebutuhan penting dan mendesak. Dana darurat memadai, keuanganmu dijamin selamat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Memprioritaskan Uang untuk Utang dan Dana Darurat? Lakukan 4 Hal Ini

 

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Berita Terpopuler