Kisah Buku Rihlah Haji Safi bin Vali Yang Menajubkan
REPUBLIKA.CO.ID -- Salah satu dokumen paling menakjubkan tentang ziarah haji adalah buku Anis al-Hujjaj (Sahabat Peziarah). Buku ini karya Safi bin Vali, seorang sarjana India. Dia pergi berangkah ziarah haji pada tahun 1676 dengan disponsori oleh Zib al-Nisa, putri Aurangzeb. Kisah ibi dikutup dari the-forenoon.blogspot.com.
Kala itu putri merupakan kaisar keenam Kekaisaran Mughal dan penguasa atas sebagian besar anak benua India. Aurangzeb dikenal sebagai penguasa yang kuat dan efektif seerta ekspansionis terkemuka.
Dia juga seorang penganut konservatif politik dan agama. Selama berkuasa Aurangzeb meninggalkan sudut pandang sekuler dan liberal dari para pendahulunya. Pembentukan Hukum Islam, Syariah, dianggap sebagai salah satu pencapaiannya yang paling menonjol.
- Keterangan Foto: Rute perjalanan haji pada abad 17 M.
Setiap tahun dua kapal kerajaannya melakukan perjalanan ke Laut Merah dengan membawa ratusan peziarah. Dan itu dilakukan dengan tidak mudah karena harus melewati armada Portugis yang kala itu mulai melanggar batas di Samudra Hindia. Mereka juga menyerang pelayaran Muslim, sehingga para ulama agama dari pengadilan Mogul menyatakan haji wajib dalam keadaan yang seperti itu.
Safi ibn Vali mencapai Mekah pada tahun 1676 dan melakukan ziarah selama setahun, di mana ia menulis dan mengilustrasikan Anis al-Hujjaj. Dalam tulisannya dia banyak memberikan saran kepada calon jamaah haji di setiap aspek perjalanan, mulai dari mana kapal untuk memilih dan bagaimana tetap sehat.
Safi ibn Vali juga memiliki pengetahuan yang luas tentang ajaran Islam dan dipercaya sebagai cendekiawan (dia telah diminta untuk menulis komentar tentang Quran untuk Zib al-Nisa). Dia memang terlihat dalam buku ilustrasi perjalanan hajiny yang sering memberikan nasihat dalam urusan ibadah dan perilaku selama ziarah.
lustrasi dimulai antara lain diimulai dari gambar di atas. Di awali dari sebelah kiri yakni gambar pelabuhan Surat di utara Bombay yang merupakan titik keberangkatan utama para peziarah. Setelah itu lanjt ke gambar berikutnya, yakni berupa pelayaran yang menuju ke selatan di mana kapal-kapal akan berangkat.
Gambar ketiga dari kiri adalah berkisah mengenai keadaan setelah melintasi Samudra Hindia mereka memasuki Laut Arab, di sini disebut Laut Oman. Mereka melakukan perjalanan dalam konvoi di tengah lautan. Perahu kecil mungkin ada di sana untuk membimbing mereka saat mereka memasuki perairan pesisir yang berbahaya.
Gambar paling kanan di atas adalah suasana kapal seetelah memasuki Laut Merah, pelabuhan pertama adalah Mocha di Yaman, yang terkenal karena hubungannya dengan ekspor kopi. Akhirnya mereka mencapai Jedda, pelabuhan Mekah. " (Semua gambar ini tersimpan di British Musseum).
- Keterangan foto: Gambar suanasa jamah haji asal Afrika Utara dalam buku 'Anis al-hujjaj' karya Safi ibn Vali yang berhaji dari India pada 1677–1680. (Gambar: Koleksi Seni Islam Nasser D. Khalili)
Adanya hal itu, maka ilustrasi Safi ibn Valis tidak dapat dibandingkan dengan sebagian besar pandangan diagram di laporan lain (kebanyakan menggambarkan Perbedaan Ka’bah atau Lembah Mina). Ilustrasi yang dibuatnya hidup dan penuh warna dan mempertahankan idiom Hindu campuran dan estetika India di satu sisi dan kultus Islam dan unsur-unsur Safawi Iran di sisi lain.
Dari sudut pandang barat mereka mungkin terlihat sederhana dalam konsepsi mereka. Tetapi pada kenyataannya mereka sangat masuk akal dalam desain dan cemerlang dalam komposisi warna. Keberadaan bersama objek tiga dimensi dan tidak adanya perspektif linear dalam satu lukisan itu halus. Alhasil karya ini mampu membuat komposisi yang meski nampak ambigu ini, namun terlihat percaya diri dan didasarkan pada pilihan yang sepenuhnya sadar.
Ilustrasi yang digunakan Safi ibn Valis dibuat terutama menggunakan cat air, tinta dan emas di atas kertas. Terkadang teks dan lukisan digabungkan dalam satu halaman.