Bawang Merah Mahal, Kementan Optimalkan Gapoktan di Daerah

Pengeringan bawang yang tidak optimal menyebabkan tersendatnya distribusi pasokan.

Kementan
Harga komoditas bawang merah mulai mengalami lonjakan sejak bulan lalu hingga dihargai Rp 50 ribu per kilogram (kg) dari harga normal sekitar Rp 30 ribu per kg.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga komoditas bawang merah mulai mengalami lonjakan sejak bulan lalu hingga dihargai Rp 50 ribu per kilogram (kg) dari harga normal sekitar Rp 30 ribu per kg. Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) menuturkan, akan mengoptimalkan mitra gabungan kelompok petani (gapoktan) untuk memasok bawang merah ke wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga


"Memang ada peningkatan pembelian, kami sudah mulai kontak para gapoktan bawang merah untuk menambah pasokan ke Jakarta," kata Inti kepada Republika.co.id, Ahad (12/4).

Inti menuturkan, musim penghujan saat ini menyebabkan proses pengeringan bawang tidak optimal. Hal itu turut mempengaruhi pasokan yang didistribusikan ke wilayah Jabodetabek dan berimbas pada kenaikan harga tingkat konsumen.

Di sisi lain, Jakarta sebagai pusat penyebaran wabah virus corona baru (Covid-19) tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan akan diikuti oleh Bogor, Depok, dan Bekasi. Karena itu, persediaan pangan mesti disiapkan dengan cukup.

"Kita juga sudah bekerja sama dengan Gojek untuk layanan gratis pesan antar komoditas pangan dari Pasar Mitra Tani Kementan. Harga bawang merah dijual Rp 35 ribu per kilogram," ujarnya.

Sementara itu, Perum Bulog sebagai BUMN Pangan yang memiliki fungsi stabilisasi harga pangan belum dapat melakukan operasi pasar. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh, menuturkan, Bulog saat ini tidak memiliki stok bawang merah sehingga operasi pasar belum dapat dilaksanakan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler