Sudan Butuh 120 Juta Dolar AS Tangani Covid-19
Saat ini, Sudan mulai kekurangan peralatan medis.
REPUBLIKA.CO.ID, KHARTUM -- Menteri Kesehatan Sudan, Akram Ali Altom, mengungkapkan, negaranya membutuhkan dana 120 juta dolar AS untuk memerangi wabah virus korona Covid-19. Sudan saat ini mengalami kekurangan dalam hal peralatan medis.
“Kami sedang mempersiapkan strategi untuk menghadapi virus korona yang meluas hingga akhir Juni, tapi untuk melaksanakannya kami sangat membutuhkan 120 juta dolar AS untuk menyediakan peralatan pelindung bagi petugas kesehatan dan mempersiapkan fasilitas kesehatan serta peralatan pengujian laboratorium yang canggih,” kata Altom, dikutip laman Middle East Monitor pada Ahad (12/4).
Menurut dia, saat ini Sudan hanya memiliki ratusan tempat tidur dan ventilator. Meski belum menemukan banyak kasus Covid-19, langkah mempersiapkan fasilitas medis diperlukan.
Altom telah merekomendsasikan agar ibu kota Khartoum dikarantina selama tiga pekan. Pusat karantina dan kapasitas pengujian pun harus ditingkatkan. Dia berharap undang-undang darurat kesehatan dapat diluncurkan pada Ahad.
Saat ini Sudah telah memberlakukan jam malam dan menutup semua sekolah serta universitas. Acara yang bersifat publik atau melibatkan banyak orang pun dilarang.
Bulan lalu, Sudan telah menutup semua bandara dan penyeberangan perbatasan ke lalu lintas non-komersial. Sejak Februari, siapa pun yang tiba di bandara internasional diharuskan menjalani pemeriksaan atau tes medis. Hingga berita ini ditulis, Sudan memiliki 19 kasus Covid-19 dengan dua korban meninggal.