Pengusaha Vietnam Ciptakan ATM Beras untuk Warga Miskin
Mesin ATM beras menyediakan beras gratis selama 24 jam.
REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MINH -- Pengusaha di Kota Ho Ci Mihn, Vietnam menciptakan ATM beras bagi warga miskin, dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus corona. Mesin ATM beras ini menyediakan beras gratis selama 24 jam dalam seminggu.
Pemerintah Vietnam telah memberlakukan jaga jarak sosial selama 15 hari yang dimulai pada 31 Maret. Kebijakan itu telah membuat sejumlah usaha kecil tutup dan ribuan orang diberhentikan sementara dari pekerjaan mereka.
Seorang warga, Nguyen Thi Ly mengatakan, suaminya telah kehilangan pekerjaan sejak jaga jarak sosial diberlakukan. Menurutnya, keberadaan ATM beras sangat membantu kehidupannya yang sedang mengalami kesulitan.
"ATM beras ini sangat membantu, satu kantong beras ini cukup untuk makan satu hari. Kita hanya perlu makanan lain, tetangga kami terkadang memberikan makanan sisa atau kami memiliki mie instan," ujar Nguyen yang memiliki tiga orang anak.
Nguyen mengetahui ATM beras dari internet. Awalnya dia tidak percaya, hingga akhirnya dia datang ke ATM beras dan mengambilnya secara langsung.
"Saya sangat berharap para sponsor akan terus melakukan ini hingga akhir pandemi," kata Nguyen yang kini menghadapi masalah lain yakni membayar sewa kontrakan.
Mesin ATM tersebut menyediakan 1,5 kilogram beras kepada orang-orang yang membutuhkan. Rata-rata yang mengantre di ATM beras tersebut adalah pedagang kaki lima serta buruh harian.
ATM beras tersebut digagas oleh seorang pengusaha yakni Hoang Tuan Anh. Dia adalah pembuat bel pintu cerdas di sejumlah rumah sakit di Ho Chi Minh. Dia kemudian menciptakan sebuah teknologi untuk mendistribusikan makanan. Anh mengatakan kepada media pemerintah bahwa dia ingin seluruh orang bisa memiliki makanan di tengah kesulitan ekonomi saat ini. ATM beras telah disediakan di kota besar lainnya seperti Hanoi, Hue, dan Danang.
"Saya menyebut mesin ini sebagai 'ATM beras' karena orang dapat menarik beras dari sana, meyakinkan bahwa masih ada orang baik di luar sana yang ingin memberi mereka kesempatan kedua," ujar Anh.