Corona Menyusup ke Daerah Terpencil, Ini Respon KKPI Kampar

Bantuan kepada kaum dhuafa diberikan di Salo, Bangkinang, dan Bangkinang Kota.

Antara/Eric Ireng
Kaum dhuafa merupakan sasaran utama yang perlu mendapatkan bantuan selama pandemi corona (ilustrasi).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dunia sedang berduka. Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tengah mewabah, bahkan hingga menyusup daerah terpencil di Indonesia, seperti di sejumlah daerah di Provinsi Riau. Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, ini telah menelan ratusan ribu jiwa di seluruh dunia.


Pandemi ini meluluhlantakkan berbagai sendi kehidupan, mulai dari ekonomi, pendidikan, politik dan berbagai aspek terkait hal itu. Di sisi lain, wabah ini juga menggugah semangat baru untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus tersebut. Tanpa mengesampingkan peran tenaga medis, berbagai relawan bermunculan mulai dari tokoh masyarakat dan warga biasa untuk bersama-sama membantu kaum lainnya yang terdampak wabah virus corona.

Kebanyakan mereka membantu dari sisi ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Seperti halnya Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KKPI) Kabupaten Kampar. Mereka tampil sukarela membantu kaum dhuafa dan para lansia di saat roda perekonomian sedang lambat berputar. Organisasi yang seluruhnya beranggotakan kaum hawa ini menyerahkan bantuan beras kepada warga usia lanjut dan kaum duafa yang mengalami kesulitan ekonomi selama pandemi Covid-19 di tiga kecamatan di Kabupaten Kampar, yakni Salo, Bangkinang, dan Bangkinang Kota, Ahad (19/4).

Ketua KPPI Kabupaten Kampar, Misrahayati Ali mengatakan, tergeraknya kepedulian kepada warga rentan karena hampir sebulan ini mereka tidak bisa bekerja maksimal dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah tentu saja membatasi ruang gerak mereka untuk berkreasi mencari nafkah.

Bantuan pemerintah memang ada, tapi tiada salahnya untuk semakin meringankan beban hidup kaum rentan tersebut. Misrahayati menjelaskan, bantuan itu berasal dari gotong-royong pengurus didukung pula para donatur dan pihak dermawan lainnya. Bantuan ini juga dimaksudkan untuk meringankan warga, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan. "Alhamdulillah seluruh pengurus bersemangat mengantarkan bantuan dari rumah ke rumah warga dengan tetap menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan," kata Misrahayati.

Dia berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga walau nilainya tidak banyak. "Janganlah dilihat dari besar kecil atau banyak dan sedikitnya bantuan namun itu merupakan wujud kepedulian kepada warga," jelas Misra, panggilannya.

Uniknya, semua pengurus yang memberikan bantuan itu dengan tidak segan mengangkut sendiri karung-karung beras dari ujung gang menuju rumah warga. Bahkan Reni Syanti, salah seorang anggota KPPI, memanggul beras di kepalanya sebelum menyerahkan kepada seorang lansia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler