Pasien Marah-Marah, Perawat di Cirebon Tertular Corona

Pihak rumah sakit menduga perawatnya tertular pasien PDP marah-marah yang buka masker

CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Seorang perawat di RSD Gunung Jati Kota Cirebon Jawa Barat terkonfirmasi positif Covid-19. Ia terpapar Corona akibat tertular oleh pasien terinfeksi.

"Saya mendapatkan informasi dari pihak rumah sakit, bahwa ada salah satu karyawan yang merupakan perawat itu positif COVID-19," kata Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis di Cirebon, Rabu.

Azis mengatakan dari keterangan pihak rumah sakit perawat tersebut diduga tertular oleh pasien yang pernah berobat ke RSD Gunung Jati dan sempat marah-marah akibat ruang isolasi tidak baik.

Pada waktu itu, perawat tersebut melayani semua keperluan pasien yang saat ini sudah dinyatakan positif Covid-19 dan di rawat di RSUD Waled, Kabupaten Cirebon.

"Saat itu pasien sempat membuka masker sambil marah-marah dan yang menanganinya itu perawat yang saat ini dinyatakan positif," ujarnya.

Azis menuturkan pada saat masuk ke RSD Gunung Jati, pasien yang sempat marah-marah tersebut masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan setelah dirujuk ternyata positif Covid-19.

Setelah diketahui bahwa pasien tersebut positif, maka semua perawat yang sempat menangani dilakukan tes dan hasilnya baru dikirimkan setelah 20 hari.

"Persoalannya adalah tenaga medis yang dinyatakan positif itu permohonan pengajuan pemeriksaan sudah 20 hari yang lalu. Dan di hari 20 baru mendapatkan hasilnya yaitu positif," kata Azis.

Setelah perawat itu dinyatakan positif, maka RSD Gunung Jati juga telah traking kepada 61 orang yang pernah kontak dengan perawat.

Dan saat ini kata Azis, baru 19 yang sudah diperiksa melalui "CT scan" dan ada satu orang yang menunjukkan gejala, namun lainnya negatif.

Selain seorang perawat yang dinyatakan positif setelah 20 hari pemeriksaan, ada juga empat PDP yang telah pulang dan dinyatakan positif Covid-19. "Memang ini terlalu lama, karena banyaknya pemeriksaan, maka terjadilah antrean yang panjang dan begitu dinyatakan positif kita kewalahan " katanya.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler