Ramadhan, DMI: Masjid Harus Tetap Jaga Syiar Islam

Kekhawatiran wabah menyebabkan fungsi masjid berkurang.

Republika/Prayogi
Natsir Zubaidi
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga Dewan Masjid Indonesia (DMI) Natsir Zubaidi mengatakan, kekhawatiran wabah menyebabkan fungsi masjid berkurang. Namun demikian, dia menambahkan, syiar Islam melalui masjid harus tetap dijaga. 


"Pengurus masjid diharapkan tetap menjaga syiar Islam dan memberikan pencerahan terhadap masyarakat sekitar," ujar dia kepada Republika, Rabu (22/4).

Dia mengatakan, kegiatan seperti adzan lima waktu juga tetap harus dikumandangkan melalui pengeras suara. Hal itu ditujukan untuk menjaga suasana khidmat dan membawa kabar gembira terkait kedatangan bulan suci Ramadhan. 

"Suasana itu perlu kita pelihara karena bulan Ramadhan adalah sebagai bulan ibadah (syahrul ibadah) dan sebagai bulan amal (syahrul amal)," tuturnya. 

Natsir tak menampik ada banyak dampak yang dirasakan dari Covid-19, termasuk pemasukan masjid dan ongkos operasional petugas masjid yang berkurang, bahkan cenderung hilang. Karena itu, dia menyarankan pengurus yang kehilangan manfaat dari infak saat sholat berjamaah bisa dicarikan alternatif atau donatur lainnya, terutama mengandalkan donatur bulanan dengan sarana kartu infak. 

"Tentu saja bagi masjid yang potensial dan memiliki dana berlebih bisa membantu para petugas masjid sekitar yang rentan sosial-ekonominya," kata dia. Amalan pada bulan Ramadhan, menurut dia, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa dari jamaah termasuk tadarus agar nilai Ramadhan tak tergeser oleh Covid-19. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler