Kasus Positif Corona di Singapura Capai 12 ribu

Singapura identifikasi 9 klaster penyebaran Covid-19.

EPA
Warga mengenakan masker melintas di salah satu sudut Singapura, (24/4). Kasus positif corona di Singapura terus meningkat.
Rep: Rizkyan Adiyudha Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kasus positif Covid-19 alias corona di Singapura hingga Jumat (24/4) waktu setempat bertambah 897 kasus baru. Peningkatan itu membuat total kasus positif Corona di Singapura telah mencapai 12 ribu orang.

Pemerintah Singapura mendeteksi penambahan sembilan klaster sebagai daerah terjangkit Covid-19. Lokasi baru itu termasuk Strand Hotel, Natureland East Coast hingga spa kesehatan.

"Sebagian besar kasus baru adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama pekerja asing," kata Kementerian Kesehatan setempat seperti dikutip laman Chanel News Asia, Sabtu (25/4).

Sebanyak 13 kasus menimpa warga penduduk tetap Singapura dan 12 adalah pemegang izin kerja. Sebanyak 853 kasus terjadi pada pemegang izin kerja yang tinggal di asrama. Sementara, 19 kasus lainnya adalah pemegang izin kerja yang tinggal di luar asrama.

"Dari kasus-kasus baru sebesar 68 persen terkait dengan kelompok yang diketahui, sementara sisanya sedang dilacak," katanya.

Di saat yang bersamaan, sebanyak 38 pasien infeksi Covid-19 telah dipulangkan dari ruang isolasi di rumah sakit. Secara keseluruhan, sebanyak 956 pasien di Singapura telah dinyatakan pulih sepenuhnya dari infeksi tersebut.

Saat ini masih ada 1.229 pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, sebagian besar kondisi mereka stabil atau membaik.

Sementara, sebanyak 24 kasus berada dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif. Jumlah pasien yang diisolasi dan dirawat di fasilitas komunitas adalah 9.878.

"Ini adalah mereka yang memiliki gejala ringan atau secara klinis baik tetapi masih dinyatakan positif Covid-19," kata kementerian kesehatan.

Di saat yang bersamaan, pemerintah Singapura juga mengonfirmasi ada tambahan penularan Covid-19 terhadap dua tenaga medis. Salah satu tenaga medis berusia 21 tahun itu kini tengah menjalani isolasi di National Centre for Infectious Diseases (NCID).

"Dia terakhir aktif pada Selasa (21/4) lalu. Rumah serta lingkungan tempat dia tinggal saat ini tengah dialkukan pelacakan kontak," kata Agensi Persatuan Perawat (AIC) dalam sebuah pernyataan.

Sedangkan, satu perawat lain berusia 43 tahun merupakan perawat di sebuah klinik di Bukit Merah. Pemerintah mengonfirmasi bahwa perawat tersebut tidak memiliki jejak perjalanan ke daerah atau negara terpapar.

"Dia melaporkan timbulnya gejala pada 20 April dan dikonfirmasi memiliki Covid-19 pada 23 April. Dia dirawat di NCID," kata Kementerian Kesehatan.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler