Wapres: Jumlah Orang Miskin Baru Meningkat Dampak Covid-19
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, jumlah orang miskin baru meningkat dampak Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, jumlah orang miskin meningkat seiring dengan terguncangnya perekonomian akibat pandemi Covid-19 di Indonesia maupun secara global. Untuk itu, Kiai Mar'ruf mengajak masyarakat tolong-menolong ke sesama di tengah pandemi Covid-19.
"Situasi keekonomian masyarakat kita sedang terguncang. Banyak yang kemudian menjadi miskin baru. Kalau dulu itu hanya 25 persen, sekarang sudah meningkat mungkin sampai 40 persen, bahkan mungkin lebih," ujarnya Wapres Ma'ryf saat berpartisipasi sejenak dalam program stasiun TV swasta "Rhoma Irama Musik Amal dari Rumah", Sabtu (25/4) malam.
Kiai Ma'ruf menyambut baik berbagai upaya penggalangan dana maupun bantuan untuk masyarakat yang kesulitan di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, momentum bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat yang punya kelebihan untuk berbagi kepada yang membutuhkan.
"Bulan sadaqah, bulan dianjurkan untuk kita melakukan pendermaan. Apalagi, Rasulullah sendiri disebut orang yang paling dermawan di bulan Ramadan," ucapnya.
"Maka, saya kira bulan Ramadan kali ini kebutuhan masyarakat sangat besar. Karena itu, bantuan masyarakat, bantuan mereka yang memiliki kelebihan, sangat diperlukan sebagai bentuk rasa solidaritas kebersamaan dan saling berbagi," kata Ma'ruf menambahkan.
Wapres menjelaskan, meski pemerintah telah memberikan bantuan melalui program dan subsidi, jumlah itu tentu tidak bisa mencukupi seluruh kebutuhan. "Karena itu, pada saat seperti ini memang bantuan masyarakat sangat diperlukan karena tidak mungkin kita hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, subsidi pemerintah, bantuan sosial dari pemerintah, tetapi juga partisipasi masyarakat," ujarnya. Wapres juga mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa bersabar dan tawakal dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.