Ramadhan Karim atau Ramadhan Mubarak, Mana yang Boleh?
Ramadhan karim merupakan salah satu ucapan Rmadhan yang diperdebatkan.
REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana cara menyapa orang selama Ramadhan sebagai ungkapan selamat dan doa pada bulan suci tersebut?
Ada dua salam yang kerap digunakan selama Ramadhan yaitu Ramadhan mubarak رَمَضَان مُبَارَكٌ dan Ramadhan karim رَمَضَان كَرِيْم .
Ramadhan mubarak diterjemahkan menjadi "Ramadhan yang diberkati" atau "Ramadhan bahagia". Sementara Ramadhan karim berarti "Semoga Ramadhan bermurah hati untuk Anda". Kedua salam ini berbeda. Apa hukumnya?
Cendekiawan Muslim dari Arab Saudi, Syekh Shalih Al Utsaimin mengatakan, yang sebaiknya diucapkan untuk memberi selamat kepada Muslim adalah 'Ramadhan mubarak', atau apa pun yang mirip dengan itu.
"Bukan Ramadhan sendiri yang memberi sehingga dapat menjadi karim murah hati). Pada kenyataannya, Allah SWT yang menempatkan rahmat di dalamnya dan menjadikannya bulan istimewa, serta waktu untuk melakukan salah satu rukun Islam," ujarnya dikutip di The Express, Jumat (24/4).
Ramadhan mubarak adalah yang paling umum digunakan karena pada awalnya digunakan Nabi Muhammad SAW. Namun, yang lain percaya menggunakan ucapan Ramadhan karim sebagai frasa mewakili berkah yang Allah berikan kepada para hamba-Nya selama Ramadhan.
Namun, pendapat ini pun disanggah karena Syekh Shalih Al Utsamin dalam sejumlah karyanya menggunakan frasa yang sama yaitu Ramadhan karim. Dalam Al Dhiya’ al Lami min Al Khithab Al Jami’ Syekh Utsamin menggunakakn frasa Ramadhan karim dalam kalimatnya: “Wahai hamba Allah telah datang bulan Ramadhan yang diberkati dan yang mulia.”
Sejumlah muridnya lantas menjelaskan konteks dari larangan Syekh Utsamin tersebut bahwa kalimat itu merupakan jawaban atas fenomena banyak mereka yang bermaksiat lalu menggucapkan Ramadhan karim, seakan Ramadhanlah yang menyelamatkan mereka, tanpa harus meminta ampunan kepada Allah SWT.
Secara terpisah, Lembaga Fatwa Yordania menegaskan bahwa penggunakan frasa Ramadhan karim diperbolehkan. Hal ini karena maksud kata karim di situ adalah untuk menyebutkan segala keutamaan atau kemuliaan yang Allah SWT berikan terhadap bulan ini, tanpa harus menyebutkan variabel mengapa bulan ini dihukumi mulia. Dengan demikian, boleh saja mengucapkan Ramadhan karim karena tidak ada dalil agama yang melarangnya.