Lockdown Dilonggarkan, Warga Selandia Baru Serbu Restoran

Selandia Baru melonggarkan lockdown setelah kasus virus corona terendah di dunia.

EPA-EFE/Boris Jancic
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Rep: Dwina Agustin Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Warga Selandia Baru antre panjang untuk membeli burger, kentang goreng, dan kopi pada Selasa (28/4). Pemandangan itu terjadi setelah pemerintah melonggarkan karantina wilayah yang berlangsung selama sebulan.

Baca Juga


"Sulit untuk menjelaskan seberapa enak rasanya ini," kata anggota parlemen, Christopher Bishop, di Twitter setelah memposting gambar dengan cangkir kopi.

Antrean panjang mobil melaju ke gerai McDonald's Corp di Auckland dan Wellington sejak dini hari. Mereka dengan segera mencari makanan cepat saji yang sebelum virus corona menyebar merupakan konsumsi paling mudah ditemukan.

"Kami mendapat burger, Big Mac, minuman ... Saya masih memiliki dua burger keju, tetapi saya tidak dapat menghabiskannya," ujar warga bernama Tai Perez yang tiba di outlet McDonald's di Auckland pada pukul 04.00.

Perdana Menteri Jacinda Ardern memutuskan mencabut lockdown level 4 pada Senin pukul 23.59. Pada level ini, semua bisnis harus tutup, dengan warga yang dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah sejak 26 Maret.

Dengan pencabutan level 4, sekitar 400.000 orang akan kembali bekerja. Sebanyak 5 juta penduduk Selandia Baru yang awalnya menjadi sasaran penutupan paling ketat di dunia akhirnya bisa sedikit bebas.

Pemerintah Ardern sekarang menghadapi tantangan untuk memulai kembali ekonomi yang bergantung pada perdagangan dan pariwisata senilai 200 miliar dolar AS. Negara itu akan melakukan pemilihan umum pada September.

Departemen Keuangan memperkirakan tingkat pengangguran akan melonjak hingga 13 persen dan PDB dapat turun hingga sepertiga. Meski begitu, Ardern mengatakan, langkah-langkah penutupan yang ketat telah membuahkan hasil.

Selandia Baru telah melaporkan hanya 1.124 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi, termasuk 19 kematian, menjadi salah satu penghitungan terendah di dunia. Tingkat transmisi lokal mencapai 0,4 persen.

"Kami dapat mengatakan dengan keyakinan bahwa kami tidak memiliki transmisi lokal di Selandia Baru. Triknya sekarang adalah mempertahankan itu," kata Ardern kepada Radio New Zealand pada Selasa.

Selandia Baru tetap mempertahankan beberapa kebijakan jarak sosial meski telah melonggarkan lockdown. Mal, penata rambut, dan area belanja publik lainnya akan tetap tutup setidaknya dua minggu berikutnya. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler