CDC Ungkap 6 Gejala Baru Infeksi Virus Corona
Kenali enam gejala baru infeksi virus corona.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperluas cakupan gejala Covid-19. Setelah beberapa pekan virus corona tipe baru, SARS-CoV-2, mengusik warganya, CDC kini merangkum gejala harus diperhatikan sebagai ciri Covid-19, sebagai berikut:
- Demam
- Batuk
- Napas pendek atau kesulitan bernapas
- Panas dingin
- Menggigil alias gemetar yang dibarengi dengan panas dingin
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan kemampuan mengecap atau mencium
Sebelumnya, pakar kesehatan hanya mengenali napas pendek, demam, dan batuk sebagai gejala paling umum serangan virus corona. Kini, gejalanya, menurut CDC, termasuk panas dingin, mengigil berbarengan dengan panas dingin, sakit otot, pusing, sakit tenggorokan, dan hilang rasa atau penciuman.
"Penderita Covid-19 memiliki berbagai gejala yang dilaporkan mulai dari gejala ringan hingga penyakit parah," kata CDC seperti diwartakan laman Today, Selasa (28/4).
CDC mengatakan, gejala-gejala ini dapat muncul dua hingga 14 hari setelah terpapar virus corona tipe baru. Lama waktu paparan tersebut serupa dengan gejala infeksi corona seperti yang sudah diketahui sebelumnya, seperti demam, batuk, dan sesak napas.
CDC mengimbau masyarakat yang memliki gejala tersebut ditambah penyakit tertentu untuk segera memeriksakan diri. CDC meminta warga untuk segera menghubungi tenaga medis untuk mengetahui gejala apa yang harus diperhatikan untuk kesehatan masing-masing.
CDC mengatakan, paparan virus corona baru ini relatif sulit dilacak mengingat sebagian gejalanya yang kompleks. Namun gejala yang paling umum adalah
batuk dan demam.
Gejala seperti kehilangan rasa atau penciuman sebagai kemungkinan penanda Covid-19 sudah sempat disinggung akademi otolaringologi AS. Di samping itu, dokter juga menyebut bahwa mual, diare, dan sakit perut juga menjadi penanda ringan atau gejala pertama.
Konjungtivitis alias mata merah jambu juga dapat terjadi pada satu hingga hingga persen orang yang terinfeksi virus corona. Begitu juga dengan batuk berdarah yang merupakan penyakit lanjutan dari penyakit paru yang disebabkan oleh virus.
American Academy of Dermatology juga mengungkapkan bahwa paparan Covid-19 juga memengaruhi kulit. Mereka mengatakan, meskipun gejala itu tidak ada dalam daftar CDC, namun beberapa pasien telah melaporkan kesemutan pada kulit hingga ruam yang menjadi efek samping umum dari infeksi virus tersebut.
Dokter kulit dan ahli penyakit kaki juga sedang menyelidiki gejala lain yang mungkin dikenal sebagai "Covid toes" alias jari kaki Covid. Infeksi itu terlihat seperti perubahan warna merah atau ungu, peradangan dan munculnya lesi di tangan dan kaki.
Gejala dapat muncul sebelum adanya tanda-tanda masalah pernapasan. Sejumlah gejala tersebut didapatkan para ahli menyusul banyaknya tingkat paparan Covid-19 di AS.
Mereka mendapatkan pengetahuan lebih lanjut tentang penyakit tersebut. Mereka berpendapat bahwa didapatinya gejala baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan publik agar dapat membantu memperlambat penyebaran penyakit.