Ahmad Basarah Ajak Setiap Negara Hindari Saling Tuding

Ahmad Basarah mengajak semua ihak jalin kerja sama untuk melawan Covid-19

MPR
Ahmad Basarah yang tampil sebagai pembicara dalam acara "Neighborhood Party Talk: Partai Politik Tiongkok-Indonesia Bergandengan Tangan Melawan Covid-19" di Jakarta, Selasa (28/4).
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daripada saling tuding dan mencari kesalahan antarnegara di tengah pandemi Covid-19 yang mengglobal saat ini, Wakil Ketua MPR RI Dr Ahmad Basarah mengajak semua pihak untuk menjalin kerjasama internasional yang terkoordinasi dan terintegrasi secara baik. Dia memberi apresiasi yang tinggi kepada pemerintah China dan pemerintah negara lain yang sudah memberi bantuan medis dan lain-lain kepada Indonesia selama Pandemi Covid-19 melanda negeri ini. 


"Tak ada gunanya kita warga dunia saling menyalahkan. Mari hindari saling tuding. Saat ini paling penting adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bersama-sama, menjaga stabilitas ekonomi dan sosial akibat terhentinya aktivitas ekonomi, setelah itu kita bangun kembali perekonomian nasional di negara kita masing-masing usai Covid-19 berlalu," tutur Basarah yang tampil sebagai pembicara dalam acara "Neighborhood Party Talk: Partai Politik Tiongkok-Indonesia Bergandengan Tangan Melawan Covid-19" di Jakarta, Selasa (28/4).

Dalam konferensi internasional jarak jauh antarpartai kedua negara yang diikuti oleh Wakil Menteri International Department of Communist Party of China (IDCPC), Guo Yezhou, serta perwakilan DPP Partai Nasdem, DPP Partai Gerindra dan DPP Partai Golkar itu, Basarah sebagai ketua DPP PDI Perjuangan menegaskan apresiasinya yang tinggi kepada pemerintah Indonesia yang saat ini sedang bekerja keras memotong persebaran Covid-19 dengan membentuk gugus kerja pemberantasan Covid-19. 

"Setiap negara punya karakteristik berbeda-beda karena struktur masyarakat, geografi, juga kultur politik masing-masing juga berbeda. Jadi, kalau negara lain ada yang menerapkan kebijakan lockdown sementara Indonesia menerapkan kebijakan social distancing dengan skala yang lebih besar, tentu pemerintah kami punya analisis tertentu hingga menerapkan kebijakan ini," tutur Basarah.

Dalam konferensi internasional yang dipimpin oleh Dirjen Biro Asia IDCPC Sun Haiyan itu, para pakar kesehatan masyarakat dari Republik Rakyat Tiongkok yang tampil dalam konferensi internasional itu memberi banyak dukungan dan simpati kepada Indonesia. Menurut Dong Xiaoping, Head of the Center for Global Public Health, Chinese Center for Disease Control and Prevention (CDC), apa yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini, yang bekerja sangat keras memotong persebaran Covid-19, sudah sangat baik.  

"Saat berjuang menghentikan persebaran Covid-19 di negeri kami, pemerintah, rakyat  dan semua pihak juga bekerja keras dan itu adalah pengalaman yang sangat berat. Itulah sebabnya bulan Maret lalu ketika kami mendengar ada warga Indonesia terkena Covid-19, kami segera mengirim bantuan medis," ungkap Dong Xiaoping. 

Kepada counterpart di Negeri Tirai Bambu itu, Basarah juga menanyakan bentuk kerjasama terbaik yang bisa dikerjakan oleh pemerintah dengan pemerintah, partai dengan partai, dan sesama organisasi kemasyarakatan antarkedua negara pasca Pandemi Covid-19, khususnya dalam menghidupkan kembali aktivitas perekonomian yang terhenti.

Menjawab pertanyaan Basarah itu, Li Suvang, Wakil Dirjen Pembangunan dan Reformasi IDCPC, menyatakan kegembiraannya dengan ajakan salah satu pimpinan DPP PDI Perjuangan itu. 

"Di negeri kami, pemerintah menaruh perhatian sangat serius kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang jumlahnya jutaan. Di sini pemerintah mengurangi biaya sewa, menurunkan segala unsur biaya, menambah subsidi, menambah jumlah kredit, serta menurunkan biaya pajak bagi perusahaan yang sulit bangkit. Kami bisa berbagi pengalaman ini kepada Indonesia, baik lewat pemerintah maupun lewat akses partai," tutur Li Suvang. 

Basarah berharap konferensi internasional yang intinya menggalang kerjasama antarnegara seperti yang dilakukan dengan Tiongkok kali ini banyak dilakukan dengan negara lain. "Lebih baik kita saling bekerjasama secara internasional ketimbang kita saling menyalahkan," ungkap ketua Fraksi PDI Perjuangan ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler