Ford Tunda Kehadiran Taksi Otonom
Ford akan mempelajari perilaku konsumen pascapandemi covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN --Teknologi otonom merupakan salah satu teknologi yang terus dikembangkan penggunaanya dalam kendaraan. Ford pun berinisiatif untuk menerapkan hal itu dalam kendaraan yang digunakan sebagai taksi.
Dilansir dari Engadged pada Kamis (30/4), pandemi corona terpaksa membuat Ford harus melakukan penundaan dalam menghadirkan taksi otonom. Awalnya, Ford akan menghadirkan taksi otonom pada 2021. Tapi kemudian Ford melakukan penundaan selama satu tahun.
Sebenarnya, niatan pabrikan Amerika ini menghadirkan taksi otonom adalah untuk memberikan rasa aman dan ketenangan bagi pengguna. Meningat, teknologi ini akan meminimalkan keterlibatan manusia dalam pelayanan transportasi.
Tapi, pandemi memaksa Ford untuk melakukan evaluasi lebih lanjut. Mengingat, pandemi ini otomatis juga akan memberikan dampak pada perilaku konsumen dalam beberapa waktu kedepan. Oleh karena itu, Ford menilai bahwa hal ini juga berpotensi akan mengubah strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Chief Operation Officer Ford, Jim Farley mengatakan, pandemi ini beroptensi akan merubah perilaku masyarakat selama beberapa tahun kedepan. Besar kemungkinan, masyrakat nantinya akan lebih cenderung memilih layanan dengan kontak seminim mungkin dengan orang lain.
Hal ini pun telah terjadi di China. Saat ini, sepertiga penjualan mobil adalah penjualan yang dilakukan secara online. Perubahan ini pun mungkin juga akan memicu kebutuhan akan layanan taksi otonom. Tapi, Ford tetap ingin melakukan evaluasi terlebih dahulu agar fitur ini dapat hadir sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Terkait teknologi otonom dalam kendaraan, teknologi ini sendiri merupakan teknologi yang melibatkan sejumlah sensor. Beberapa sensor yang terlibat diantaranya adalah radar, lidar, sonar, GPS, odometry dan inertial measurement units.
Berdasar ketentuan Society of Automotive Engineers (SAE), teknologi otonom terbagi dalam lima tingkatan. Tingkat tertinggi atau tingkat lima menandakan bahwa teknologi yang diterapkan membuat mobil benar-benar dapat berjalan sendiri tanpa ada intervensi sedikitpun dari pengemudi.