Dua Pabrik di Bekasi Tutup Usai Buruh Positif Covid-19
Dua pabrik di Bekasi ditutup sementara setelah buruhnya positif Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Dua pabrik yang berlokasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpaksa harus ditutup guna mencegah penyebaran Covid-19. Pabrik ditutup setelah didapati buruhnya terpapar virus tersebut.
"Penutupan ini bersifat sementara untuk mencegah penyebaran virus di area pabrik itu," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Ahad.
Alamsyah mengatakan pabrik pertama yang terpaksa ditutup adalah PT Denso Indonesia yang berada di Kawasan Industri MM2100 Kecamatan Cikarang Barat. Ketua serikat pekerja di perusahaan tersebut meninggal dunia akibat terpapar virus corona dua pekan yang lalu.
"Secara otomatis tutup operasional selama 14 hari ke depan. Karyawan sementara dirumahkan," ungkapnya.
Pabrik kedua yang ditutup adalah sebuah perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Kecamatan Cikarang Utara. Pabrik ditutup menyusul tiga buruhnya dinyatakan positif berdasarkan rapid test.
Alamsyah menjelaskan pabrik itu secara otomatis ditutup sementara sampai menunggu hasil tes PCR ketiga buruhnya di Laboratorium Kesehatan Daerah yang terletak di Pasir Gombong, Kecamatan Cikarang Utara. "Senin besok mereka akan menjalani tes PCR. Hasil tes untuk menentukan langkah berikutnya," kata dia.
Alamsyah juga mengatakan penutupan sementara kedua pabrik ini bertujuan untuk mensterilkan kawasan tempat para buruh bekerja demi menghindari penularan virus corona. Dilansir laman pikokabsi.bekasikab.go.id tercatat hingga Ahad (3/5) pukul 08.00 WIB jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi mencapai 88 orang.
Rinciannya adalah 41 orang sembuh, 10 orang meninggal dunia, 12 dirawat di rumah sakit, dan 25 orang melakukan isolasi mandiri. Dari laman yang sama diketahui Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 496 sementara 2.275 lainnya telah selesai dipantau.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tinggal berjumlah 118 orang karena 673 orang lainnya telah dinyatakan selesai pengawasan. Terakhir, Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 500 kasus dengan 307 orang selesai dipantau dan 193 sisanya masih dalam pemantauan.