Arsenal tak Bersinar, Jens Lehmann Salahkan Bola Nike

UEFA mengganti bola Merlin Vapour dengan Nike T90 Aerrow di Liga Champions.

AP/Tim Hales
Jens Lehmann
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan kiper Arsenal, Jens Lehmann, menyalahkan pihak Nike karena dianggap mencegah the Gunners meraih kejayaan di awal 2000-an. Meski timnya meraih gelar 'Invincibles' dalam perburuan titel Liga Primer Inggris, Lehmann tetap menganggap kubunya tidak sepenuhnya sukses kala itu.

Di musim 2003/2004, skuat asuhan Arsene Wenger berhasil menjadi tim pertama yang merebut gelar Liga Primer Inggris tanpa terkalahkan sekalipun. The Gunners unggul 11 poin di puncak klasemen akhir.

Tetapi, Arsenal gagal meraih trofi Piala FA karena dikalahkan Manchester United. Kemudian di tingkat Eropa, the Gunners tumbang di tangan Chelsea dalam babak perempat final.

Pertandingan Liga Champions kontra Chelsea-lah yang paling disesalkan kiper berkebangsaan Jerman tersebut. Pasalnya, ia menyalahkan bola yang digunakan dalam pertandingan itu.

Menurut Lehmann, keputusan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengganti bola Merlin Vapour yang sudah digunakan pada fase gugur menjadi Nike T90 Aerrow adalah keputusan fatal. Sebab, ia tak bisa menguasai bola tersebut di lapangan.

"Saya ingat membuat kesalahan melawan Chelsea karena kami bermain dengan bola Nike yang baru dan itu melenceng, sehingga saya tidak bisa menghentikannya dan tidak bisa menangkapnya," kata Lehmann kepada BeIN Sports, seperti dikutip Mirror, Senin (4/5).

Lehmann juga menyalahkan pengaturan jadwal yang mengharuskan Arsenal melawan tim besar di akhir musim. Baginya, hal tersebut menyulitkan tim untuk meraih hasil maksimal.

"Saya tidak mengerti dan kadang-kadang masih terjadi pada tim-tim besar, ketika Liga Primer menempatkan Anda pada jadwal yang mengharuskan tampil di akhir musim," kata Lehmann.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler