Imbas pandemi covid-19, permintaan lemang turun hingga 50 persen.
Sejumlah lemang yang siap untuk dimasak di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Jumat (8/5). Lemang yang merupakan salah satu makanan favorit pada bulan Ramadhan khas Minang itu mengalami penurunan permintaan hingga 50 persen dan hanya membuat 150 hingga 200 pesanan setiap harinya karena penerapan PSBB di Jakarta
Pekerja membuat lemang di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Jumat (8/5). Lemang yang merupakan salah satu makanan favorit pada bulan Ramadhan khas Minang itu mengalami penurunan permintaan hingga 50 persen dan hanya membuat 150 hingga 200 pesanan setiap harinya karena penerapan PSBB di Jakarta
Pekerja membuat lemang di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Jumat (8/5). Lemang yang merupakan salah satu makanan favorit pada bulan Ramadhan khas Minang itu mengalami penurunan permintaan hingga 50 persen dan hanya membuat 150 hingga 200 pesanan setiap harinya karena penerapan PSBB di Jakarta
Pekerja membuat lemang di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Jumat (8/5). Lemang yang merupakan salah satu makanan favorit pada bulan Ramadhan khas Minang itu mengalami penurunan permintaan hingga 50 persen dan hanya membuat 150 hingga 200 pesanan setiap harinya karena penerapan PSBB di Jakarta
Pekerja memberikan santan saat membuat lemang di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Jumat (8/5). Lemang yang merupakan salah satu makanan favorit pada bulan Ramadhan khas Minang itu mengalami penurunan permintaan hingga 50 persen dan hanya membuat 150 hingga 200 pesanan setiap harinya karena penerapan PSBB di Jakarta
Pekerja memasukan nasi saat membuat lemang di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Jumat (8/5). Lemang yang merupakan salah satu makanan favorit pada bulan Ramadhan khas Minang itu mengalami penurunan permintaan hingga 50 persen dan hanya membuat 150 hingga 200 pesanan setiap harinya karena penerapan PSBB di Jakarta
Pekerja membuat lemang di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Jumat (8/5). Lemang yang merupakan salah satu makanan favorit pada bulan Ramadhan khas Minang itu mengalami penurunan permintaan hingga 50 persen dan hanya membuat 150 hingga 200 pesanan setiap harinya karena penerapan PSBB di Jakarta