Lonjakan Tertinggi Covid-19 di Arab Saudi Mayoritas WNA
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH— Terjadi lonjakan kasus Covid-19 tertinggi di Arab Saudi pada Ahad (10/5) kemarin. Di mana, sekitar 65 persen kasus konfirmasi itu, disebut merupakan warga negara asing (WNA) dari berbagai negara.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr Muhammad Al Abdel Ali, mengatakan tambahan 1.912 kasus pada hari tersebut, menjadikan jumlah positif pasien Covid-19 di Saudi, yang kini berkisar 39.048 orang.
Namun demikian, meski ada peningkatan signifikan kasus positif, Al Abdel menegaskan bahwa jumlah pasien sembuh juga meningkat. Selain dari jumlah kematian yang dia sebut relatif rendah.
Mengutip Saudigazzete Senin (11/5), Kementerian kesehatan juga mencatat sembilan kematian baru pada Ahad. Sehingga jumlah korban Covid-19 di Arab Saudi bertambah menjadi 246 orang.
Jumlah kematian itu, menurut dia, memiliki prosentase yang sangat kecil, di mana hanya sekitar 0,7 persen dari total kasus positif. Sementara orang pulih, lanjut dia, telah mencapai 30 persen atau sekitar 11.457 orang.
Berdasarkan informasi, Makkah hingga Ahad masih menduduki puncak daftar tertinggi penyebaran Covid-19 dengan 438 kasus.
Jumlah itu diikuti Jeddah dengan 374 kasus, 363 di Riyadh, 248 di Madinah dan 104 di Dammam. Lebih jauh, ada 72 infeksi di Hufof, 52 di Qunfudah, 40 di Hadda, 30 di Jubail, 28 di Taif, 20 di Baish, 16 di Qatif, 14 di Yanbu, dan 13 di Majamah. Sisanya, sekitar 100 kasus tersebar di beberapa kota kecil di seluruh Kerajaan.