Kisah Aisyah Izinkan Makam Umar Bin Khattab Dekat Nabi
Aisyah mengizinkan Umar bin Khattab dimakamkan dekat Nabi SAW.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa terbunuhnya Umar bin Khattab terjadi waktu fajar pada 26 Dzulhijah 23 H dalam kondisi yang menyayat hati dan mengenaskan. Secara singkat soal terbunuhnya Umar, diriwayatkan bahwa dia dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak, saat Umar akan memimpin sholat Subuh di masjid. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah negerinya ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini dilatarbelakangi dendam pribadi Fairuz kepada Umar karena negerinya telah ditaklukkan Umar.
Dalam keadaan sekarat, Umar bin Khattab dibawa oleh orang-orang dari masjid ke rumahnya. Sesampainya dirumah, Umar dibaringkan.
Salah satu yang diingat dalam sejarah menjelang kematian Umar adalah soal permintaannya di mana akan dimakamkan. Dalam keadaan sekarat, Umar menyuruh anaknya, Abdullah bin Umar, untuk menyuruhnya pergi ke rumah Ummul Mukminin, Aisyah, yang merupakan istri Rasulullah SAW.
"Sekarang berangkatlah ke rumah Aisyah Ummul Mukminin dan katakan, Umar menyampaikan salam kepadanya dan jangan kamu katakan salam dari Amirul Mukminin. Sebab, sejak hari ini saya tidak lagi menjadi Amirul Mukminin. Sampaikan pula kepadanya bahwa Umar bin Khattab memohon diizinkan dimakamkan tepat di samping kedua sahabatnya," kata Umar ke anaknya.
Setelah mendengar pesan ayahnya, Abdullah pamit berangkat ke rumah Aisyah. Sesampainya di depan pintu rumah Aisyah, Abdullah bin Umar meminta izin masuk.
Dia pun diizinkan masuk. Di sana dia mendapati Aisyah sedang duduk menangis. Abdullah bin Umar berkata, "Umar bin Khattab mengucapkan salam untukmu dan dia minta izin agar dapat dimakamkan di samping kedua sahabatnya."
Aisyah menjawab, "Sebenarnya saya juga menginginkan agar tempat tersebut menjadi persemayaman terakhirku kelak, sewaktu meninggalkan dunia ini. Namun, sayang, hari ini saya harus mengalah untuk Umar."
Ketika Abdullah bin Umar kembali ke rumahnya, ada yang mengatakan, "Lihatlah Abdullah bin Umar sudah sampai."
Umar berkata, "Angkat saya!"
Salah seorang menyandarkan Umar ke tubuh anaknya Abdullah bin Umar. Umar bertanya, "Nak, apa berita yang engkau bawa?"
Abdullah menjawab, "Sebagaimana yang ayahanda inginkan, wahai Amirul Mukminin, Aisyah telah mengizinkan dirimu."
Umar berkata, "Alhamdulillah, tidak ada yang lebih penting bagiku selain ini. Setelah saya meninggal dunia, bawalah jenazahku ke sana dan katakan, 'Umar bin Khattab minta izin untuk masuk.' Jika dia memberikan izin, bawalah saya masuk. Namun, seandainya dia menolak, makamkanlah jenazahku di pemakaman kaum Muslimin."
Umar kemudian mengembuskan napas terakhirnya. Beliau kemudian wafat.
Setelah semuanya siap, orang-orang menggotong jenazahnya dengan berjalan kaki. Setelah sampai ke dekat persemayaman kedua sahabatnya, Abdullah bin Umar mengucapkan salam kepada Aisyah, dan berkata, "Umar bin Khattab meminta izin masuk."
Aisyah menjawab, "Bawalah dia masuk."
Maka, jenazah Umar dibawa masuk dan dimakamkan di samping kedua sahabatnya.