Kebanjiran, Warga Balekambang Mengungsi dengan Protokol PSBB
Ratusan warga Kelurahan Balekambang mengungsi karena permukimannya terendam banjir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 128 orang warga Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, terpaksa harus mengungsi akibat permukimannya terendam banjir pada Selasa (19/5). Ratusan warga harus tetap mematuhi protokol kesehatan dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saat mengungsi untuk mencegah penularan Covid-19.
"Tempat pengungsian kita bagi beberapa lokasi agar mereka bisa saling menjaga jarak dan tidak terlalu penuh," kata Camat Kramat Jati, Eka Darmawan, melalui sambungan telepon di Jakarta.
Saat ini pengungsi dibagi dalam tiga lokasi penampungan yang meliputi Masjid Darussalam, Posko RW 05, dan rumah warga. Eka mengatakan, pihak kelurahan setempat telah diarahkan selalu menerapkan ketentuan jaga jarak terhadap pengungsi untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Sebanyak 128 pengungsi tersebut tergabung dalam 38 kepala keluarga (KK) yang diarahkan mengungsi di tiga lokasi. Setiap KK di lokasi pengungsian diimbau untuk menjaga jarak aman minimal 1 meter serta menggunakan masker.
Eka menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dapur umum Suku Dinas Sosial Jakarta Timur untuk memasok bantuan makanan. "Sudah dikoordinasikan dengan dapur umum Sudin Sosial saat air mulai masuk ke permukiman penduduk," katanya.
Sebelumnya diberitakan banjir di Kelurahan Balekambang menyergap warga di RW 05 dengan ketinggian air 40 sampai 100 sentimeter. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebutkan banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciliwung sejak pukul 03.00 WIB.