A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: channel

Filename: models/News.php

Line Number: 78

Psikolog Duga Wanita Lelang Keperawanan Alami Gangguan | Republika Online Mobile

Psikolog Duga Wanita Lelang Keperawanan Alami Gangguan

Wanita itu diduga alami sensing mentality karena hanya sekedar cari sensasi.

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: amp/berita_amp.php

Line Number: 67

akun instagram @sarahkiehl

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: amp/berita_amp.php

Line Number: 71

Permintaan maaf Sarah Kiehl
Rep: Arif Satrio Nugroho Red: Teguh Firmansyah

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: serial

Filename: amp/berita_amp.php

Line Number: 82

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: search

Filename: helpers/all_helper.php

Line Number: 2070

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial dihebohkan dengan unggahan lelang keperawanan untuk Covid-19 oleh selebgram Sarah Salsabila melalui akunnya Instagram. Dalam tinjauan psikologis, Sarah dinilai mengalami gangguan.

Pengajar Psikologi Universitas Gadjah Mada Bagus Riyono menyoroti pesan yang disampaikan dalam unggahan tersebut. Dalam video, Sarah mengaku ingin membantu para pihak terdampak Covid-19, namun dengan melelang keperawanannya mulai Rp 2 miliar.

"Secara singkat pesan tersebut inkoheren. Secara psikologis ketika perilaku yang muncul tidak koheren, artinya dia mengalami gangguan, bisa gangguan emosi atau kognitif yang implikasinya tidak sehat bagi dirinya, dan memiliki pengaruh buruk pada lingkungannya," kata Bagus saat dihubungi Republika, Kamis (21/5).

Apa yang dipertontonkan oleh Sarah, kata Bagus adalah mencampuradukkan antara haq dan bathil. Sehingga, pesan yang disampaikan tidak koheren, dan semestinya, pemberian bantuan pafa korban Covid-19 dan lelang keperawanan tidak perlu berhubungan.

Lebih lanjut, kata Bagus, dalam bisa diindikasikan pula bahwa orang tersebut punya maksud tertentu untuk membuat sensasi supaya mendapatkan perhatian dengan cara apapun. Ia menilai, Sebaiknya, masyarakat dan media pada umumnya tidak memblow-up hal itu. "Karena itu yang diharapkan olehnya. Jadi mirip dengan fenomena hoaks yang memiliki dinamika psikologis serupa. Demi menjadi viral, mereka melakukan apa saja," kata dia.

Dalam tinjauan psikologi, kata Bagus, penyakit tersebut bisa disebut sensing mentality. Gangguan ini merupakan sebuah gangguan kepribadian yang banyak menjangkiti masyarakat pegiat sosmed di masa saat ini. "Menjadi tujuan yang tidak jelas lagi alasannya (melakukan tindakan tersebut)," ujar Bagus menambahkan.

Sebelumnya, Seorang selebgram Sarah Salsabila atau Sarah Keihl mengunggah konten video 'melelang keperawan' di akun Instagram miliknya 'sarahkeihl' pada Rabu (20/5) malam. Ia mengaku melelang keperawanannya untuk membantu para pejuang Covid-19.

"Bismillah, keputusan yang cukup berat dalam hidupku," tulis dia di pembuka keterangan atau caption unggahannya itu. Adapun dalam video, Sarah berujar bahwa semua pihak sudah merasakan dampak dari pandemi Covid-19.

"Aku sendiri sebagai pengusaha ngerasain banget kalau ekonomi lagi drop, apalagi para pelaku bisnis UMKM bagaimana mereka bertahan hidup dari bulan ke bulan," kata dia.

Lalu Sarah bicara soal margin ekonomi global yang menurun sembari menyebut  pemerintah Indonesia sudah berusaha semaksimal. Kemudian, ia menyinggung dampak Covid-19 pada tenaga medis untuk masyarakat menengah ke bawah.

"Di sini aku Sarah aku akan ngambil keputusan terbesar dalam hidup aku, aku akan ngelelang keperawanan aku mulai dari Rp 2 milyar dan 100 persen dananya akan didonasikan dan disumbangkan pada para pejuang Covid-19 dan semua yang membutuhkan. Terima kasih aku harap kalian bisa ngambil positifnya," ucap Sarah.

Video tersebut menuai berbagai reaksi dan komentar. Baru beberapa saat kemudian, video tersebut sudah tidak dapat diakses.


Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler