Mercedes Buat Fasilitas Produksi Baterai Ramah Lingkungan
Mercedes Benz ingin membuat fasilitas produksi baterai nol karbon.
REPUBLIKA.CO.ID, STUTTGART--Baterai adalah salah satu elemen vital dalam kendaraan listrik. Selain berkaitan dengan performa, instrumen ini juga berkaitan dengan harga produk dan tingkat polusi produk.
Soal polusi, hal ini pun menjadi perhatian Mercedes Benz mengingat proses produksi baterai juga berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, pabrikan Jerman itu pun menghadirkan fasilitas produksi baterai yang ramah lingkungan.
Dilansir dari Car Advice pada Rabu (27/5), komitmen itu diwujudkan dengan produksi baterai dengan netral karbon. Dengan begitu, maka Mercedes ingin memastikan bahwa proses produksi baterai dapat dilakukan dengan ramah lingkungan.
CEO Mercedes-Benz, Ola Källenius mengatakan, produksi baterai merupakan hal yang cukup menantang. "Jika terlalu banyak menggunakan CO2, maka proses produksi terbilang kurang ramah lingkungan dan bertentangan dengan tujuan utama penggunaan mobil listrik," kata Ola Källenius.
Proses produksi baterai ramah lingkungan itu pun telah dilakukan di pabrik baterai milik Mercedes yang ada di Jerman dan China. Selanjutnya, jenama itu pun akan mendirikan pabrik baterai di Amerika Serikat dan Eropa.
Langkah "hijau" ini pun dilakukan secara terintegrasi. Karena, dalam proses produksi mobil listrik, Mercedes juga memperhatikan sejumlah aspek mulai dari berapa besar listrik dan air yang digunakan dalam proses produksi, pengelolaan limbah dan proses daur ulang.
Tak hanya itu, Mercedes pun mengajak pada seluruh pemasok agar juga melakukan hal yang sama sehingga dampaknya akan lebih signifikan. Dengan seluruh langkah itu, Mercedes sekaligus ingin mewujudkan komitmen untuk menghadirkan produk terbaik, nyaman, aman dan ramah lingkungan.
Soal startegi produk, Mercedes pun berencana untuk memangkas jumlah varian. Selain untuk menyesuaikan dengan regulasi dan kondisi pasar, strategi pabrikan Jerman itu diterapkan sekaligus untuk menyederhanakan varian produk, menekan biaya dan mendongkrak keuntungan.
Pimpinan riset dan pengembangan Mercedes, Markus Schafer mengatakan, strategi ini juga dilakukan karena Mercedes tengah fokus untuk menghadirkan produk mobil listrik. “Oleh karena itu, kami sedang meninjau portofolio produk kami. Nantinya, kami akan menyajikan pilihan varian model yang lebih sederhana. Mengingat, saat ini kami telah hadir dalam 45 model produk,” kata Markus Schafer.
Artinya, kedepan Mercedes akan lebih fokus untuk memasarkan produk yang dibangun berdasar platform sharing, produk mobil listrik dan mobil platform tunggal yang dinilai memiliki peminat yang masih cukup banyak. Dengan begitu, maka Mercedes dapat menekan biaya produksi namun tetap memanjakan para konsumen yang cinta lingkungan dan sekaligus tetap mewadahi konsumen yang menginginkan mobil berperforma tinggi.