Beyonce Ajak Fans Teken Petisi Kasus Kematian George Floyd
Beyonce menyerukan fans-nya untuk memperjuangkan keadilan bagi Floyd.
AP
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pihak, termasuk selebritas turut ambil bagian dalam aksi menentang kebrutalan polisi yang menyebabkan kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun, Senin lalu. Floyd tewas akibat ulah seorang perwira polisi kulit putih Minneapolis yang menekan lututnya di leher korban selama setidaknya delapan menit.
Baca Juga
Video mengerikan kematian Floyd menyebar dengan cepat di media sosial awal pada pekan ini. Hal itu pun memicu protes di seluruh negeri yang menyerukan keadilan terhadap polisi yang membuat Floyd kesulitan bernapas ketika lehernya ditekan dalam posisi tersungkur di aspal.
Penyanyi Beyonce pun turut mengajak penggemar menandatangani petisi terkait kematian Floyd. Beyonce yang memiliki setidaknya 147 juta pengikut di Instagram itu menyerukan keadilan bagi Floyd.
"Seseorang telah dituntut, tetapi keadilan masih jauh dari tercapai. Tolong tanda tangani petisi dan terus berdoa untuk perdamaian dan kasih sayang dan penyembuhan untuk negara kita," tulis Beyonce.
Penyanyi "Formation" itu membagikan petisi dari Change.org, Color of Change, We Can't Breathe, dan National Association for the Advancement of Colored People. Ia mengajak para penggemarnya untuk "menandatangani petisi pilihan Anda."
Beyonce juga menyatakan soal dibutuhkannya keadilan dan semua orang telah menyaksikan sang pembunuh di siang bolong.
"Kami hancur dan jijik. Kami tidak bisa menormalkan rasa sakit ini. Jangan ada lagi pembunuhan manusia yang tidak masuk akal. Jangan ada lagi yang melihat orang-orang kulit berwarna kurang dari manusia. Kita tidak bisa lagi berpaling," katanya.
Beyonce melanjutkan dengan kalimat, "George adalah keluarga kita semua dalam kemanusiaan. Dia adalah keluarga kita karena dia adalah sesama warga Amerika".
Beyonce juga menambahkan bahwa publik sudah terlalu sering melihat pembunuhan yang kejam ini dan tidak ada konsekuensi.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler