Alasan Sebenarnya Wolverine Mau Bergabung dengan X-Men

Alasan Wolverine gabung dengan X-Men diungkap bertahun-tahun usai komik diluncurkan.

Geektyrant.com
Karakter Wolverine.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Wolverine merupakan salah satu karakter populer dalam komik X-Men yang dikenal lebih suka bekerja sendiri. Keputusan Wolverine mau bekerja dalam kelompok dan bergabung dengan X-Men tentu mengundang pertanyaan.

Alasan utama Wolverine bergabung dengan X-Men baru diungkap bertahun-tahun setelah komik X-Men diluncurkan. Pada 1975, Marvel Comics meluncurkan ulang X-Men dan memperkenalkan tim Second Genesis.

Tim tersebut merupakan kelompok internasional dan baru, yang terdiri dari beragam karakter populer dengan latar belakang berbeda-beda. Beberapa di antaranya ada Storm yang merupakan orang Afrika-Amerika, Sunfire yang merupakan orang Jepang, Colossus yang merupakan orang Rusia, Banshee yang merupakan orang Irlandia dan Wolverine yang merupakan orang Kanada.

Komik ini dengan cepat menjadi salah satu komik Marvel dengan performa terbaik. Dan di antara semua karakter dalam komik X-Men itu, Wolverine merupakan karakter yang paling populer.

Salah satu alasan utama dari kepopuleran karakter Wolverine adalah kemampuan sang penulis komik, Chris Claremont, dalam mengembangkan karakter tersebut. Claremont mampu menggambarkan pergelutan diri Wolverine untuk mempertahankan sisi humanisnya di tengah keinginan besar terhadap pertumpahan darah.

Sebagai karakter yang lebih suka bekerja sendirian, sebagian pembaca mungkin cukup lama bertanya-tanya mengapa Wolverine mau bekerja secara berkelompok dan bergabung dengan X-Men. Pertanyaan ini kemudian terjawab pada 2008 setelah penulis Mike Carey dan Daniel Way meluncurkan komik episode "Original Sin".

Pada komik ini, terungkap alasan utama Wolverine bergabung dengan X-Men. Wolverine sebenarnya bergabung dengan X-Men karena dia ditugaskan untuk membunuh Charles Xavier atau lebih dikenal sebagai Porfessor X. Dengan bergabung dalam X-Men, Wolverine memiliki tujuan untuk mendapatkan kepercayaan Professor X lalu kemudian membunuhnya.

Tugas itu didapatkan ketika Wolverine masih bekerja untuk Departemen H. Departemen H merupakan badan tersembunyi dari pemerintah Kanada yang khawatir dengan permasalahan manusia-manusia berkekuatan super.

Departmen H mengetahui bahwa Professor X memiliki kekuatan telepatik dan memiliki kepercayaan terhadap alturisme dan idealisme yang berbeda dengan pemerintah. Oleh karena itu, Departemen H menugaskan Wolverine ketika mereka tahu bahwa Professor X sedang melakukan perekrutan untuk X-Men.

Untuk merebut perhatian Professor X, Wolverine sengaja terlibat dalam keributan dengan Hulk. Professor X terkesima dan memutuskan untuk merekrut Wolverine. Saat mereka hanya sedang berdua, Wolverine mencoba untuk membunuh profesor tersebut.

Seperti dilansir di laman Screen Rant, Departemen H meremehkan kekuatan yang dimiliki oleh Professor X. Professor X dengan mudah menghentikan serangan yang dilayangkan oleh Wolverine. Wolverine serta Moria MacTaggert lalu dimasukkan ke penjara khusus.

Professor X lalu menyadari bahwa Wolverine melakukan upaya pembunuhan terhadapnya karena Wolverine telah diprogram secara khusus untuk melakukan hal tersebut. Professor X memutuskan untuk menghapus program yang ditanamkan dalam Wolverine yang kemudian menghapus semua ingatan Wolverine.

Selama 10 tahun setelahnya, Professor X mengeklaim untuk membantu Wolverine memulihkan ingatannya kembali. Padahal, Professor X tak benar-benar melakukannya karena khawatir Wolverine akan kembali seperti dulu.



Wolverine lalu mendapatkan ingatannya kembali di akhir episode komik berjudul "House of M". Setelah ingatan tersebut kembali, Wolverine justru berterima kasih kepada Professor X karena telah menghilangkan program dan menghapus ingatannya. Wolverine lalu benar-benar menjadi anggota X-Men dan Avengers.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler