Kisah Tukang Cukur tak Patah Semangat Belajar Alquran

Tukang cukur Roni tak lelah belajar Alquran metodi Iqra.

Republika/Agung Supriyanto
Tukang cukur Roni tak lelah belajar Alquran metodi Iqra. Membaca Alquran (ilustrasi)
Rep: Alkhaeledi Kurnialam Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak ada kata terlambat untuk belajar Alquran. Seperti cerita Roni (34), lima kali dalam sepekan tak pernah absen datang ke kantor PPPA Daarul Qur'an Palembang, Sumatra Selatan. Baru satu bulan ini ia ikut program mengaji di kantor PPPA.

Baca Juga


Roni membuka usaha pangkas rambut tepat di sebelah kantor PPPA. Ketimbang hanya du duk-duduk menunggu pelanggan datang lebih baik, ia manfaatkan waktu untuk belajar Alquran. "Pokoknya setiap siang, jadwal saya ya mengaji di sini," kata dia.

Roni tak malu mengaku bahwasannya ia terakhir belajar mengaji saat masih kecil. Sehingga, sekarang Pak Roni memulai kembali belajar dari iqra. "Dulu kecil saya nakal dan malas belajar Alquran. Sekarang sudah tua baru ingat dan ingin belajar lagi," tutur dia.

Meskipun tertatih belajar Iqra, semangat Ro ni tak pernah padam. Tak lupa setelah belajar ia menyisihkan sebagian hasil dari pangkas rambutnya untuk penghafal Alquran. Doa pak Roni pun selalu sama, agar ia dimudahkan Allah untuk belajar Alquran.

Pimpinan PPPA Daarul Qur'an Palembang Dwi Frihanto mengatakan, dirinya menyambut baik siapa pun masyarakat khususnya yang berada di Bumi Sriwijaya jika ingin belajar dan menghafal Alquran di kantornya. Ia bersyukur lembaganya bisa memberikan manfaat untuk umat.

"Insya Allah kami menyiapkan asaatidz dan asaatidzah untuk membimbing tahsin dan tahfiz. Semoga ikhtiar ini membuat dakwah tahfizul Qur'an bisa menembus kota ataupun di pelosok Palembang bakhan di Nusantara ataupun seantero dunia," harap dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler