Tak Bermasker di Pesawat AS? Hak Terbang Bisa Dicabut Loh!
Beberapa maskapai pun telah sepakat untuk menerapkan peraturan tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penumpang maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) yang menolak memakai masker, dapat dicabut hak terbangnya. Beberapa maskapai pun telah sepakat untuk menerapkan peraturan tersebut, Senin (1/6).
Sampai sekarang, maskapai penerbangan utama AS dapat mencegah siapa pun yang tidak mengenakan masker naik ke pesawat. Maskapai juga memberikan perlindungan kepada penumpang yang tidak memilikinya. Namun, begitu naik, pramugari hanya memiliki sedikit kekuatan untuk menegakkan kebijakan jika penumpang melepas masker mereka.
Operator yang menerapkan kebijakan baru ini meliputi Alaska Airlines, American Airlines, Delta Air Lines, Hawaiian Airlines, JetBlue Airways, Southwest Airlines, dan United Airlines. Airlines for America mengatakan, maskapai-maskapai tersebut akan dengan jelas memberi tahu penumpang tentang kebijakan masing-masing penggunaan masker sebelum terbang dan diikuti dengan pengumuman dengan detail spesifik di atas pesawat.
Setiap operator akan menentukan konsekuensi yang sesuai bagi penumpang yang tidak mematuhi kebijakan. Salah satu risiko yang dihadapi dimasukkan dalam daftar larangan terbang maskapai itu.
Beberapa maskapai penerbangan menawarkan pengecualian tertentu untuk anak kecil atau orang dengan kondisi medis atau khusus. Ketika orang makan atau minum masker baru diperbolehkan dilepas.
Airlines for America menyatakan, langkah-langkah tersebut diperkirakan akan tetap berlaku selama krisis kesehatan Covid-19 berlangsung. Untuk menguatkan peraturan itu, beberapa maskapai dan serikat pekerja telah menyerukan mandat federal.
Mereka mendorong langkah-langkah keselamatan lain yang mendukung. Di antaranya, pembersihan pesawat dan jumlah kursi yang harus dijual pada setiap penerbangan. "Sekarang bukan saatnya bersaing dengan maskapai satu sama ketika muncul masalah keselamatan," ujar Asosiasi Perkumpulan Pilot, yang mewakili pilot American Airlines.
Maskapai penerbangan AS telah secara drastis mengurangi jadwal terbang dan membakar miliaran dolar dalam bentuk tunai setiap bulan. Hal ini akibat pandemi virus corona yang menghancurkan industri transportasi.