Covid-19 di Arab Saudi Masih Tinggi, Riyadh Lampaui Makkah
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Kasus Covid-19 masih melambung di Kerajaan Arab Saudi. Dalam laporan terbaru Rabu (17/6) sebanyak 4.919 orang positif terinfeksi virus corona.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan, dengan penambahan kasus baru menjadikan kasus positif Covid-19 di Saudi sebanyak 141.234 kasus.
Setengah dari jumlah kasus baru ini, adalah berasal dari Riyadh dengan jumlah infeksi 2.371 kasus. Selanjutnya disuse Makkah sebanyak 282 kasus, Jeddah sebanyak 279 kasus, Hufof 273 kasus, Madinah 156 kasus, Taif 140 kasus, Dammam 137 kasus, Dhahran 123 kasus. Kemudian 114 kasus di Al-Khobar dan 100 kasus di Khamis Mushayt.
"Sisanya terdeteksi di berbagai kota dan gubernur di seluruh Kerajaan," kata Kementerian Kesehatan Saudi seperti dilansir dari Saudi Gazette pada Kamis (18/6).
Kementerian menambahkan, meskipun terdapat peningkatan kasus, namun jumlah pasien yang dinyatakan pulih juga terus tambahan setiap hari. Selama 24 jam terakhir, 2.122 pasien telah pulih, sehingga total pasien pulih menjadi 91.662 orang.
Menurut Kementerian, masih melonjaknya pasien positif Covid-19 karena mengabaikan langkah-langkah pencegahan covid-19. Seperti tidak menggunakan masker dan mengabaikan jarak sosial di tempat kerja.
Sebanyak 10 orang yang dinyatakan positif covid-19, mengaku tertular karena tidak menggunakan masker. Dua dari 10 orang berada dalam kondisi kritis.
Adapun untuk jumlah kematian akibat virus, kementerian mencatat ada 39 kematian baru. Sehingga jumlah kematian di kerajaan menjadi 1.091 orang.