Sidebar

25 Ribu Muslim Inggris akan Lewatkan Ibadah Haji 2020

Sunday, 21 Jun 2020 16:22 WIB
25 Ribu Muslim Inggris akan Lewatkan Ibadah Haji 2020

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pekan depan Arab Saudi diperkirakan akan memutuskan apakah ibadah haji akan diselenggarakan atau tidak di masa pandemi Covid-19. Namun setelah Arab Saudi melonggarkan lockdown pada akhir Mei, mereka kini melihat gelombang kedua virus corona atau Covid-19.

Ibadah haji tahun ini diperkirakan akan dibatalkan atau diturunkan jumlah jamaahnya secara drastis. Ibadah haji pernah dibatalkan dalam 40 kesempatan, karena berbagai konflik dan pandemi. Penutupan ibadah haji terakhir diyakini terjadi pada tahun 1798.

Sebanyak sekitar 2,5 juta Muslim melakukan ibadah haji setiap tahunnya termasuk sekitar 25 ribu Muslim dari Inggris. Ibadah haji adalah ibadah yang harus dilaksanakan sekali seumur hidup asalkan secara fisik sehat dan memiliki biaya untuk melakukannya.

Beberapa negara, termasuk Afrika Selatan dan Indonesia telah membatalkan perjalanan ibadah haji tahun ini. Pada Jumat lalu, kasus Covid-19 di Arab Saudi melebihi 150 ribu kasus dan 1.184 orang dilaporkan meninggal. Kota-kota di Arab Saudi saat ini berada di bawah aturan jam malam dan perbatasan ditutup.

Di Inggris, para pemimpin Muslim mendesak komunitas mereka untuk melihat peristiwa ini bukan sebagai kerugian. Tetapi sebagai pengorbanan demi keselamatan orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

"Apa yang ingin saya katakan kepada saudara-saudari yang saya kasihi, yang berniat melakukan perjalanan seumur hidup ini (ibadah haji), kamu tidak akan kehilangan apa pun jika membatalkan (ibadah haji tahun ini)," kata Imam yang berbasis di Birmingham, Syekh Nuru Mohammed kepada Sky News.

Mahasiswa Nobeen Islam berusia 21 tahun dari Birmingham mengambil cuti setahun dari universitas untuk bekerja. Hasil kerjanya untuk membawa ibunya beribadah haji.

"Sepertinya ini kesempatan yang bagus untuk membelanjakan uang saya untuk sesuatu yang diharapkan ibu dan membuat ibu saya benar-benar bahagia," kata Mahasiswa berusia 21 tahun itu, dilansir dari Sky News, Ahad (21/6).

Ia mengatakan, sebagai seorang Muslim perlu memahami bahwa tidak ada yang terjadi tanpa kehendak Allah. Rencananya menunda ibadah haji sampai tahun depan dan jika sesuatu terjadi di tahun depan, maka ditunda lagi sampai tahun depan.

Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya sedang memantau situasi perjalanan global dengan cermat. Ia menyarankan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan yang tidak penting sampai ada perkembangan lebih lanjut terkait pandemi Covid-19.

Baca Juga


Sumber:

https://news.sky.com/story/coronavirus-25-000-british-muslims-set-to-miss-out-on-hajj-12010992

Berita terkait

Berita Lainnya