Rasulullah SAW Sosok Demokratis yang Enggan Dikultuskan
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk hindari pengkultusan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam riwayat hidup Rasulullah SAW, tak sedikit orang yang mencintai dan percaya akan ajaran yang dibawa beliau, pun tak sedikit pula yang membencinya. Tak hanya itu, terdapat pula segelintir orang yang salah menduga mengenai posisi Rasulullah SAW.
Dalam kitab Muhammad Sang Teladan karya Abdurrohman As-Syarqowi dijelaskan, Rasulullah pernah mengatakan dengan tegas bahwa ajaran Islam yang dibawanya bukanlah untuk mengkultuskan dirinya. Namun Islam datang kepada umat manusia dengan membawa pesan persaudaraan, persamaan hak, kewajiban, dan keadilan.
Rasulullah SAW datang untuk menyebarkan pesan tersebut agar membebaskan hati setiap orang dari cengkraman kekuasaan tukang-tukang tenung dan patung-patung, membebaskan orang dari pemerasan, budak-budak dari perdagangan manusia, serta membebaskan pikiran manusia dari kenistaan, kehinaan, dan ketakutan.
Hal itu agar seluruh potensi seorang hamba dapat tumbuh berkembang dengan baik untuk memperkokoh rekayasa insani yang sangat berharga di permukaan bumi ini.
Sehingga dengan tegas Rasulullah menyampaikan bahwa kedatangannya bukanlah untuk dituhankan umat manusia. Beliau hanyalah penyampai risalah, namun utusan Allah tersebut merupakan insan terbaik yang diciptakan-Nya.