Beredar Iklan Trump Presiden Akhir dan Bom Nuklir Islam

Iklan koran di Tennessee itu melanggar standar prosedur soal pidato kebencian.

Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)
Rep: Fergi Nadira/Ratna Ajeng Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, NASHVILLE -- Surat kabar terbesar di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat (AS), The Tennessean mengaku sedang menyelidiki iklan dari kelompok tertentu yang memuat niatan untuk melakukan serangan teroris di kota Nashville, Tennessee bulan depan. Iklan berbayar yang muncul dalam edisi Ahad di surat kabar Tennessean itu adalah iklan dari kelompok keagamaan Future For America.

Iklan juga memuat Donald Trump adalah presiden terakhir AS dan menampilkan foto Trump dan Paus Fransiskus. Hal ini dimulai dengan berita sehalaman penuh di surat kabar itu bahwa perangkat nuklir akan diledakkan di Nashville. Serangan itu akan dilakukan oleh kepentingan "Islam" yang tidak spesifik disebutkan.

Dalam sebuah cerita di situs web-nya Ahad sore, Tennessean mengatakan iklan itu melanggar standar lama surat kabar yang melarang pidato kebencian. Wakil presiden dan editor Michael Anastasi mengatakan, departemen berita dan penjualan surat kabar itu beroperasi secara independen.

Baca Juga


"Jelas ada gangguan dalam proses normal, yang membutuhkan pengawasan cermat terhadap konten iklan kami," kata Anastasi dikutip the Guardian, Senin.

"Iklan itu mengerikan dan sama sekali tidak dapat dipertahankan dalam segala situasi. Iklan itu salah, titik, dan seharusnya tidak pernah dipublikasikan.  Itu telah melukai anggota komunitas kami dan karyawan kami sendiri dan itu membuat saya sedih melebihi kepercayaan.  Itu tidak konsisten dengan semua yang dimiliki oleh Tennessean sebagai sebuah institusi," ujarnya menambahkan.

Eksekutif bagian penjualan juga memerintahkan iklan dihapus dari edisi mendatang. Kelompok yang sama juga memasang iklan dalam edisi surat kabar Rabu yang menyatakan niatnya untuk memperingatkan penduduk Nashville tentang acara bulan depan sehingga mereka dapat membuat keputusan secara cerdas.

Juru bicara Dewan Hubungan Islam-Amerika Ibrahim Hooper mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menghargai bahwa iklan "Islamofobia" ditarik dan penyelidikan telah dimulai.

"Kami akan mendesak Tennessean untuk juga menerapkan kebijakan yang diperbarui dan pelatihan staf untuk memastikan bahwa ini  jenis insiden kebencian tidak terjadi di masa depan. CAIR bersedia menawarkan pelatihan itu," kata dia.

Belum diketahui berapa Future of America membayar untuk iklan di surat kabar itu. Menurut situsnya, pelayanan kelompok itu memuat klaim tidak berdasar bahwa Islam akan meledakkan nuklir berdasarkan bukti dari nubuatan Alkitab akhir dunia yang penggenapannya tidak ada lagi di masa depan, karena itu terjadi di depan mata.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler