Klaster Pasar Cileungsi Catat Tambahan Tujuh Kasus Positif

Seorang tukang daging Pasar Cileungsi meninggal akibat Covid-19.

ANTARA /Yulius Satria Wijaya
Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap melakukan tes diagnosa cepat (rapid test) pedagang pasar di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/6/2020). Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan rapid test gratis di sejumlah keramaian seperti pasar tradisional untuk memutus rantai penyebaran COVID-19
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak tujuh orang dari klaster penularan di Pasar Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat. Total jumlah klaster Pasar Cileungsi menjadi 40 orang.

"Sampai saat ini positif Covid-19 Klaster Pasar Cileungsi jadi 40 orang," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah saat dihubungi di Bogor, Selasa (23/6).

Menurutnya, tujuh pasien baru ini merupakan para pedagang di Pasar Cileungsi yang melakukan tes cepat atau rapid test dan swab test secara massal pada Selasa (16/6) lalu. Sebanyak 254 orang di Pasar Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat menjalani pemeriksaan Covid-19 melalui tes cepat atau rapid test dan swab (usap) pada Selasa (16/6), karena lokasinya ditetapkan sebagai salah satu klaster penularan Covid-19.

"Rapid test sebanyak 145 orang dan swab test 109 orang, totalnya 254 orang," kata Bupati Bogor Ade Yasin.

Menurutnya pemeriksaan Covid-19 secara massal itu merupakan bentuk kerja sama antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kabupaten Bogor dengan GTPPC Provinsi Jawa Barat. Ade Yasin mengatakan, tes massal itu dapat terlaksana setelah dirinya mengultimatum para pedagang akan menutup pasar di sebelah timur Kabupaten Bogor itu jika kembali mengusir tenaga medis, seperti yang terjadi pada Rabu 10 Juni 2020.

Pasalnya, pasar di sebelah timur Kabupaten Bogor itu ditetapkan sebagai klaster penularan Covid-19 setelah ada beberapa pedagangnya dinyatakan positif terinfeksi. Satu di antaranya yaitu tukang daging yang merupakan laki-laki usia 30 tahun telah wafat karena terinfeksi Covid-19, dan sempat menularkan istrinya yang berusia 23 tahun, adiknya seorang laki-laki usia 17 tahun, dan anaknya seorang perempuan yang berusia 1,5 tahun.







Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler