Arab Saudi Perbesar Kamp Penginapan Jamaah Haji di Armina
REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi mulai fokus mempersiapkan diri untuk menerima jamaah haji dari pada mukimin di Saudi. Perhatian lebih diberikan untuk pelaksanaan haji kali ini, khususnya memerhatikan protokol kesehatan untuk Covid-19.
Salah satu penasihat di Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Fatin Hussain, mengatakan ada perubahan persiapan khususnya untuk area menginap jamaah di Mina dan Arafah. "Area yang dialokasikan untuk setiap jamaah tahun ini di perumahan atau kamp di Mina dan Arafat adalah empat kali lebih besar dari area yang sebelumnya dialokasikan," ujar Fatin Hussain dikutip di Argaam, Rabu (24/6).
Ia juga menyebut mengelola proses haji melalui Kementerian Haji dan mengawasi otoritas jauh lebih mudah daripada mengelola kerumunan besar. Dengan melakukan pengurangan jumlah jamaah, disebut membantu menjaga kesehatan peziarah sekaligus mengendalikan pergerakan mereka. Konselor ini juga memuji keputusan Kerajaan Saudi membatasi jumlah peziarah tahun ini untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Sebelumnya diberitakan Pemerintah Saudi melarang kedatangan jamaah dari luar negeri untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih melebar. Dengan begitu, Kerajaan Saudi hanya memungkinkan segelintir kecil warga Internasional yang tinggal di sana maupun masyarakat Saudi yang melakukan ziarah. Hal ini juga dilakukan dengan mempraktikkan langkah-langkah pencegahan Covid-19.
Bersamaan dengan pengumuman itu, pembatasan jamaah ini akan menjadi tahun pertama di zaman modern, dimana umat Islam dari seluruh dunia tidak diizinkan untuk melakukan ziarah tahunan ke Makkah.
"Keputusan ini diambil untuk memastikan haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat, sambil mengamati semua tindakan pencegahan dan protokol jarak sosial yang diperlukan untuk melindungi manusia dari risiko yang terkait dengan pandemi ini dan sesuai dengan ajaran Islam di melestarikan kehidupan manusia," tulis Kementerian Haji Saudi dalam keterangan yang dibagikan, Senin (22/6).
Jumlah kasus virus corona di Arab Saudi diketahui telah melebihi angka 160.000, dengan lebih dari 1.300 kematian. Terjadi peningkatan infeksi baru selama dua minggu terakhir.
Biasanya, sekitar 2,5 juta jamaah haji mengunjungi situs-situs Islam paling suci di Makkah dan Madinah selama perjalanan haji yang dilakukan satu minggu. Data resmi menunjukkan Arab Saudi menghasilkan sekitar 12 miliar dolar AS setahun dari ibadah haji dan umrah.
Kerajaan Saudi juga telah menghentikan penerbangan internasional pada bulan Maret. Pada bulan yang sama, kerajaan meminta Muslim untuk menunda rencana haji sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kedatangan internasional untuk ziarah umrah juga telah ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sumber: https://www.argaam.com/en/article/articledetail/id/1385997