Induk Harimau Masuk Perangkap di Solok
BKSDA masih menantikan tindakan dari dokter hewan agar proses evakuasi lebih mudah.
REPUBLIKA.CO.ID,KABUPATEN SOLOK -- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Erly Sukrismanto mengatakan tim BKSDA di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok berhasil menangkap seekor harimau yang sempat meresahkan warga beberapa waktu lalu. Harimau ini diduga masih berhubungan darah dengan harimau betina yang juga diperangkap di Solok beberapa pekan lalu.
"Lokasinya masih sama dengan penangkapan harimau sebelumnya. Kemungkinan ini induknya," kata Erly, Ahad (28/6).
Saat ini harimau betina yang baru terperangkap ini belum dievakuasi. BKSDA masih menantikan tindakan dari dokter hewan agar proses evakuasi lebih mudah. Karena saat ini belum ada yang berani membuka kandang karena harimau masih marah dan bisa mengganas.
Erly menyebut pihaknya belum dapat mendatangkan dokter hewan karena sedang hari libur. "Saya belum dapat gambaran kondisi harimau karena belum ada yang berani mendekat," ucap Erly.
Sebelumnya BKSDA juga berhasil memperangkap seekor harimau betina yang diprediksi berusia 1,5 tahun pada 13 Juni lalu. Harimau tersebut diberi nama Putri Singgulung. Kini Putri Singgulung tengah berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Kabupaten Dharmasraya.
BKSDA mulai memasang perangkap karena harimau berkeliaran tidak jauh dari pemukiman warga. Warga melaporkan ada 3 ekor harimau terlihat pada 7-13 Mei 2020 lalu. Selain ada warga yang melihat, juga banyak ditemukan jejak-jejak harimau di Nagari Gantung Ciri. Bahkan pada 8 Juni 2020, salah satu harimau menerkam anjing milik warga di perkebunan.