Dinkes Surabaya Bantah tak Koordinasi dengan Rumah Sakit

Dinkes Surabaya mengaku tiap hari selalu rutin melakukan koordinasi.

Antara/Moch Asim
Petugas melintas di depan pintu masuk Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Dokter Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya membantah kabar soal tidak adanya koordinasi dengan sejumlah rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur terkait penanganan Covid-19. Tanpa koordinasi, maka tidak ada data Covid.

"Kalau tidak koordinasi, pasti kami tidak punya data," kata Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita saat menanggapi keluhan salah satu dokter di RSUD dr. Soetomo yang menyebut banyak rumah sakit penuh selama penanganan Covid-19 saat audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jatim di Balai Kota Surabaya, Senin.

Febria memastikan Dinas Kesehatan Surabaya setiap hari selalu rutin melakukan koordinasi kepada semua rumah sakit di Kota Surabaya. Rumah sakit yang dilakukan dengan keliling itu untuk memastikan ketersediaan tempat tidur dan jumlah pasien yang sedang dirawat.

"Kami melakukan itu setiap hari karena tidak semua rumah sakit entri data pasien. Sehingga kami harus mendatangi rumah sakit itu setiap harinya, yang mana sering tidak entri data dan yang mana yang tidak tepat waktu melaporkan pasiennya," ujarnya.

Feny mengakui koordinasi itu memang terkadang tidak langsung dengan direksinya. Namun biasanya dengan rekam mediknya dengan perawatnya atau dokter jaganya.

Ia juga menjelaskan bahwa Dinkes harus tahu tentang data pasien itu karena untuk kepentingan tracing atau pelacakan warga yang terpapar Covid-19 yang dilakukannya setiap hari. Dengan masifnya tracing itu, kata dia, maka penularan virus tersebut bisa segera dicegah.

"Kami juga punya data bahwa saat ini ada sebanyak 429 tempat tidur kosong di 50 rumah sakit di Surabaya, kami tahu karena kami keliling ke rumah sakit itu," katanya.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler