Demo Pembagian BLT Berakhir Rusuh, Enam Polisi Luka-Luka

Masyarakat yang tak dapat BLT menggelar demo hingga melukai enam personel kepolisian.

Antara/Yusuf Nugroho
Warga menerima bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu (ilustrasi).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Enam personel Polres Mandailing Natal (Madina) mengalami luka-luka akibat kerusuhan yang terjadi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Madina, Sumatra Utara (Sumut).


"Ada enam anggota Polri yang terluka saat mengamankan aksi unjuk rasa itu. Keenamnya saat ini sudah ditangani oleh pihak medis," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (30/6) dini hari WIB.

Tatan menyebutkan, ke-6 personel polisi tersebut masing-masing AKP J Hutajulu mengalami luka robek pada tulang kering kaki kanan, kemudian Aipda AB Siagian mengalami luka memar di kaki akibat lemparan batu. Selanjutnya, Bripda WA Putra terkilir bahu kiri, lalu Bripka AR Kurniawan mengalami luka robek pada kelopak mata sebelah kiri.

"Kemudian, Briptu M Arif dan Bripka H Sitorus mengalami luka memar di bagian kepala," ujarnya.Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Madina pada Senin (29/6).

Kerusuhan ini disebabkan adanya masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu yang berasal dari dana desa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler