Supplier Alat Kesehatan China Jadi Miliarder Dunia

Supplier Alat Kesehatan China Jadi Miliarder Dunia

Supplier Alat Kesehatan China Jadi Miliarder Dunia. (FOTO: Reuters/Aly Song)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta


Pandemi corona telah mencetak kembali seorang miliarder asal China bernama Zhong Ming. Ia menjadi miliarder melalui perusahaannya, Kanji Medical Holding yang merupakan supplier alat kesehatan. Baru-baru ini saham perusahaannya naik dari 13,88 dolar Hongkong per lembar jadi 26,60 dolar Hongkong per lembar.

Dilansir dari Forbes di Jakarta, Selasa (30/6/2020) Kangji merupakan pemasok instrumen dan aksesori bedah invasif minimal, atau MISIA. Produk utamanya yakni trocars dan forceps.

Baca Juga: Wow! Pengusaha China Makin Kaya Berkat Buku Berusia 1.800 Tahun!

Pada tahun 2019, jumlah kegiatan operasi di rumah sakit yang membutuhkan alat kesehatan dari Kangji telah meningkat hingga 31,8%. Bahkan hingga 2024, jumlah operasi diprediksi akan meningkat hingga 49%.

Hal itulah yang membawa perusahaan mendapat permintaan lebih banyak dan berdampak pada kinerja perusahaan. Diproyeksi permintaan alat kesehatan akan meningkat hingga 17% dan akan bernilai 40,8 miliar yen pada 2025 mendatang.

Pada tahun 2019, saham Kangji meroket hingga 503 miliar yen dari 354 miliar yen. Adapun laba bersih yang ia dapatkan mencapai 206 miliar yen.

Akibat dari pandemi Covid-19, kondisi saham para pemasok farmasi dan bisnis kesehatan di CHina menjadi sorotan. Perusahaan China pun tercatat gencar mencari vaksin Covid-19 seperti Xiamen Innovax Biotech, yang bekerja sama dengan GlaxoSmithKline. Kemudian CanSino Biologics yang bekerja dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Militer Cina.

Dari sini terbukti bahwa China merupakan rumah dari miliarder kedua setelah Amerika Serikat.

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler