Demokrat Merapat dengan PDIP dan PKB di Pilkada Semarang

Mengusung pasangan balon bupati dan wakil bupati Semarang, Ngesti Nugraha-M Basari.

Republika/Bowo Pribadi
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Semarang, Danang Djoko Harijanto (kedua dari kiri) menyerahkan rekomendasi DPP Partai Demokrat, kepada bakal calon bupati Semarang, Ngesti Nugraha (tiga dari kanan), di kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Semarang, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (2/7). Partai Demokrat Kabupaten Semarang resmi berlabuh dan berkoalisi dengan PDIP dan PKB pada pilkada Kabupaten Semarang 2020, pada 9 Desember 2020 mendatang.
Rep: Bowo Pribadi Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Partai Demokrat Kebupaten Semarang segera merapatkan barisan setelah resmi menyerahkan rekomendasi dukungan kepada pasangan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati Semarang, Ngesti Nugraha- M Basari.


Sebelumnya, rekomendasi dari DPP Partai Demokrat pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Semarang tahun 2020 telah diserahkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Semarang, Danang Djoko Harijanto di kantor DPP Partai Demokrat, di Jakartapada 22 Juni 2020 lalu.

Hari ini, amanah DPP Partai Demokrat tersebut secara resmi telah disampaikan langsung kepada pasangan balon bupati dan wakil bupati Semarang, Ngesti Nugraha- M Basari, di kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Semarang, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (2/7).

Menurut Danang, ada kesamaan pemikiran --mulai dari tingkat bawah (DPC) hingga DPP Partai Demokrat-- untuk memberikan kepercayaan kepada pasangan balon bupati dan wakil bupati yang bakal diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Semarang tersebut.

Partai Demokrat merupakan salah satu kekuatan partai nasionalis dan memiliki ideologi nasionalis- religius. Demikian halnya pada pilkada Kabupaten Semarang 2020, semangat nasionalis- religius ini tetap menjadi arah kebijakan politik partai.

Sehingga Partai Demokrat memiliki kesamaan dalam hal pemikiran dan arah kebijakan politik partai yang direpresentasikan oleh pasangan balon bupati dan wakil bupati Semarang, Ngesti Nugraha (PDIP)- M Basari (PKB) yang memadukan kekuatan nasionalis dan religius. “Ini alasannya Partai Demokrat menyatukan barisan dengan PDIP dan PKB di pilkada Kabupaten Semarang nanti,” jelasnya.

Danang juga menjelaskan, sikap dan komitmen politik Partai Demokrat ini bukan keputusan yang instant, namun merupakan keputusan yang dibangun melalui perjalanan komunikasi politik yang sudah cukup lama.

Bahkan bicara soal komitmen kebersamaan Partai Demokrat tidak hanya untuk mengantarkan pasangan Ngesti Nugraha- M Basari menjadi pemenang pada hajat pilkada Kabupaten Semarang yang bakal digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.

“Namun, insyaAllah kami akan terus bersama- sama dalam menjalankan periode kepemimpinan daerah dan membangun Kabupaten Semarang menjadi lebih baik dan mewujudkan pemerintahan yang amanah,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan, setelah diserahkannya rekomendasi DPP Partai Demokrat ini, struktur dan jajaran kader Partai Demokrat Kabupaten Semarang segera melakukan konsolidasi dan merapatkan barisan dengan membentuk tim pemenangan pasangan.

“Partai Demokrat akan berjuang bersama- sama dengan PDIP dan PKB Kabupaten Semarang segera menguatkan barisan guna memenangkan pasangan Ngesti Nugraha- M Basari pada pilkada Kabupaten Semarangnanti,” tandas Danang.

Sementara itu, bakal calon bupati Semarang, Ngesti Nugraha yang dikonfirmasi mengatakan, berlabuhnya Partai Demokrat Kabupaten Semarang ini bakal menambah energi dan kekuatan mesin politik dalam menghadapi pilkada Kabupaten Semarang Desember nanti.

“Kita juga memiliki banyak relawan, kader serta mesin politik di tingkat bawah. Dengan bergabungnya teman- teman Partai Demokrat ini insya Allah akan semakin menambah relawan dan mesin politik semakin solid,” ungkapnya.

Ia juga mengaku, sejauh ini bersama bakal calon wakil bupati, M Basari sudah berbagi tugas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik lewat struktural partai, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kelompok masyarakat lainnya.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, juga tengah menyiapkan strategi lain untuk percepatan sosialisasi kepada masyarakat. “Apalagi konsolidasi lintas partai dengan menghadirkan banyak massa tidak bisa dilakukan serta merta dan harus mengikuti aturan KPU,” tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler