Gelas Muslimah yang Pesan Minum di Starbucks Ditulis ISIS
Pegawai Starbucks menunjukkan sikap Islamophobia.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sikap pegawai Starbucks di Minnesota, Amerika Serikat menuai sorotan. Muslimah yang memesan minuman di sana malah dituduh sebagai anggota negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Seorang Muslimah yang identitasnya dirahasiakan menceritakan pengalamannya memesan minum di Starbucks pada 1 Juli. Biasanya pelayan Starbucks akan menuliskan nama pelanggannya di gelas plastik.
Namun, siapa sangka, pelayan Starbucks itu justru menuliskan ISIS di gelas pesanannya. Padahal, Muslimah itu sudah menyebutkan namanya.
Sang Muslimah sempat merasakan ada yang aneh dengan gelagat pelayan ketika dirinya menyebut nama. Ia hanya tak menyangka jika jadi korban Islamophobia.
Aksi tak terpuji pelayan Starbucks itu mendapat sorotan tajam Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) cabang Minnesota. CAIR mendapat informasi bahwa si pelayan Starbucks tak mendengar secara jelas ketika sang Muslimah mengucapkan nama.
"Pelayan itu mengeklaim tidak mendengar namanya (Muslimah itu) dengan jelas. Belakangan, atasannya berdalih kesalahan itu kadang terjadi pada pelanggan," tulis keterangan resmi CAIR dilansir dari Sahanjournal pada Senin (6/7).
CAIR merasa bantahan itu tak lantas membuat si pelayan berhak menjatuhkan tuduhan ISIS pada seorang Muslimah.
"Bantahan itu mengindikasikan kesalahan ini bukan terjadi pertama kalinya bahwa pelanggan jadi target pelecehan dan hinaan,".
CAIR meminta pihak Starbucks memecat pelayan yang melakukan hinaan pada seorang Muslimah. Namun pihak Starbucks belum memberikan respon.
Sumber: