Mengapa Iman Saja tak Cukup, Perlu Cinta kepada Allah SWT?

Orang beriman harus mempunyai rasa cinta kepada Allah SWT.

Antara//Adeng Bustomi
Orang beriman harus mempunyai rasa cinta kepada Allah SWT. Ilustrasi ibadah tanda iman..
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seseorang yang beriman belum tentu akan merasakan manisnya beriman. Sedangkan, manisnya beriman sendiri hanya bisa didapatkan apabila seorang hamba mencintai Allah SWT melebihi cintanya kepada segala sesuatu yang lain.

Baca Juga


Rasulullah SAW pernah berkata sebagaimana yang diriwayatkan Anas bin Malik: 

لنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ، وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ ؛ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ، أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ  

“Tsalasun man kunna fihi wajada bihinna halawata al-imani. Man kanallahu wa Rasuuhu ahabba mimma siwahuma wa an yuhibba al-mar-a la yuhibbuhu illa lillahi, wa an yakraha an ya’uda fi al-kufri ba’da an anqadzahullahu minhu, kama yakrahu an yuqdzafa fi nari.”

Yang artinya: “Ada tiga perkara yang jika ketiganya dimiliki seseorang maka dia (dapat) merasakan manisnya iman. Yaitu orang yang hanya mencintai Allah dan RasulNya, orang yang hanya mencinta atau tidak mencinta karena Allah, dan orang yang enggan kembali dalam kekufuran setelah Allah menyelamatkannya dari kekufuran itu sebagaimana dia enggan dilemparkan ke dalam neraka,".

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam kitabnya berjudul Raudhah Al-Muhibbin menjelaskan, cinta seseorang kepada Rasulullah juga sudah termasuk cintanya kepada Allah. Sedangkan, cintanya seseorang kepada Allah itu maka semua yang dimaksudkan kepadanya adalah karena Allah SWT.

Jika seorang hamba mencintai bukan karena Allah, kecintaannya kepada Allah pasti akan berkurang, bahkan semakin lemah. Cinta seseorang akan menjadi benar jika dia membenci apa yang dibenci Allah, yakni kekufuran.

Sebagaimana yang telah dijabarkan dalam hadits di atas, kebencian itu harus seperti kebencian seseorang jika dilemparkan ke dalam neraka. Tidak dapat diragukan lagi, inilah cinta yang paling agung yaitu mencintai Allah melebihi cinta terhadap segala sesuatu.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler