Tumbangnya Ratusan Calon Komandan Peleton Dihajar Corona
Mabesad menyatakan, positif Covid-19 di kampus Secapa AD, bisa isolasi mandiri.
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior Republika
Bumi Panorama. Itulah sebutan untuk Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sekolah ini dulunya bekas Akademi Militer (Akmil) Jurusan Teknik (Jurtek) pada 1951 hingga 1964. Awalnya disebut Sekolah Perwira Genie AD. Kemudian bermetamorfosis menjadi Akademi Zeni AD, dan Akademi Teknik AD. Terakhir pada 1961 diintegrasikan dengan Akmil di Magelang, maka jadilah Akmil Jurusan Teknik. Sering disebut pula Akmil Bandung.
Tidak terasa, pada pertengahan Januari 2020 lalu, para calon perwira yang bersumber dari bintara memulai pendidikan. Mereka menjalani pendidikan selama tujuh bulan. Rencananya, pertengahan Juli 2020 ini merupakan akhir dari pendidikan pembentukan perwira (diktupa). Mereka pun segera dilantik menjadi perwira pertama dengan pangkat Letnan Dua (Letda).
Juli merupakan bulan prasetya perwira (praspa) atau pelantikan perwira dari tiga sumber, yakni Akmil, Sekolah Perwira Prajurit Karier (Sepa PK) dari sarjana atau diploma III-IV, serta Secapa. Sama dengan Secapa, Sepa PK juga pendidikannya selama tujuh bulan, namun di kampus Akmil Magelang. Sedangkan yang berasal dari Akmil menjalani pendidikan selama empat tahun, menjadi Sarjana Terapan Pertahanan atau S.Tr (Han).
Nah, awal Agustus 2020, ketiga sumber perwira itu akan disatukan. Mereka akan bertemu untuk melanjutkan pendidikan perwira kecabangan di pusat pendidikan (pusdik) masing-masing. Selama lima bulan, hingga akhir Desember 2020. Januari 2021 mereka ditempatkan di sejumlah kesatuan. Baik satuan tempur (satpur), bantuan tempur (banpur), dan bantuan administrasi (banmin). Mereka akan menjadi komandan peleton (danton) atau yang jabatan setingkat pada golongan IX militer.
Dihajar corona
Namun apa yang terjadi? Ternyata saat ini pemerintah sedang melakukan karantina di Secapa AD di Bandung. Tindakan itu untuk memastikan virus corona tidak menyebar ke luar kawasan. "Kami memastikan bahwa tidak akan terjadi penularan keluar kompleks karena kita (kami) menjaga dengan ketat agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan bisa dijalankan dengan maksimal," ucap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/7).
Yurianto bekas Kolonel (Kesehatan) AD dari sumber Sepa. Dulu disebut wajib militer (wamil). Ia alih status menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Kini menjadi eselon 1 dengan jabatan dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (P2P Kemenkes). Setingkat dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) di TNI AD.
Menurut Yurianto, monitoring dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar, Dinkes Kota Bandung, dan Kodam III/Siliwangi. Diketahui, total ada 1.262 orang positif corona di klaster Secapa AD. Ada 17 orang dirawat di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, sementara 1.245 orang dikarantina di lokasi Secapa.
"Seluruh kompleks pendidikan sekolah calon perwira TNI AD Bandung kita (kami) lakukan isolasi. Kita (kami) lakukan karantina dan kemudian kita (kami) larang untuk adanya pergerakan orang baik masuk ke dalam komplek atau keluar komplek," kata Yurianto menambahkan.
Kepala Dinkes Jabar, Berli Hamdani menengarai jumlah siswa Secapa AD yang terpapar corona sekitar 200 orang. Jumlah ini berdasarkan hasil tes yang dilakukan terhadap para calon perwira tersebut.
Terkait hal tersebut, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) menjelaskan bahwa semua siswa Secapa AD yang terpapar covid-19 berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG). “Hampir semunya yang dinyatakan positif Covid-19 di kampus Secapa AD, OTG dan bisa isolasi mandiri,” ujar Kepala Dinas Penerangan AD (Kadispenad) Brigjen Nefra Firdaus, Kamis (9/7).
Kasus ini menjadi tamparan dan musibah bagi TNI, khususnya matra darat. Para calon komandan peleton dihajar 'peluru' corona. Harus menjadi catatan dan evaluasi agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari di lembaga pendidikan TNI. Seperti mengulang hal yang dialami Kepolisian RI (Polri), April 2020 lalu. Secara mengejutkan usai pemeriksaan cepat (rapid test) Covid-19 terhadap 1.550 siswa Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol) di Sukabumi, Jabar.
Humas Polri menyampaikan, hasil rapid test itu ditemukan sebanyak 300 siswa positif Covid-19. Mereka calon perwira polisi berpangkat Inspektur Dua (Ipda). Bagaimana kelanjutan calon perwira polisi ini, hingga kini pun belum ada pernyataan resmi dari Mabes Polri.
Dengan peristiwa yang terjadi di Secapa AD, kini mengundang pertanyaan. Apakah pendidikan mereka sudah selesai? Bagaimana dengan rencana pelantikan perwira atau prasetya perwira yang sakral itu? Lalu, bagaimana kelanjutannya untuk mengikuti pendidikan kecabangan perwira ke pusdik-pusdik?
Hingga saat ini Mabesad maupun Secapa AD belum mengeluarkan pernyataan mengenai nasib para calon komandan peleton ini.