Cegah Perundungan dengan Buat Lapisan Pertemanan

Salah satu cara mencegah perundungan ialah dengan membuat lapisan pertemanan.

Foto : MgRol_92
Ilustrasi Kampanye Setop Bullying.
Rep: Farah Noersativa Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perundungan secara tak sadar sering terjadi di sekitar kita. Perundungan yang tak dicegah bisa menimbulkan dampak, seperti depresi yang dapat menghancurkan hidup seseorang. Menurut psikolog klinis, Astrid Wen, setiap orang bisa mencegah agar perundungan tak terjadi.

"Yang pertama perlu ditanamkan pada diri kita bahwa semua orang sama kerennya. Kita sebenarnya setara," ujar Astrid dalam Online Talkshow: Lawan Bullying dengan Komedi yang dihelat Allianz Indonesia dan EDU Foundation, Jumat (10/7).

Baca Juga



Semua orang, menurut Astrid, dia memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing. Setiap orang juga punya kekurangan.

"Jadilah teman pendukung yang baik ke teman-teman kita, jangan pikir orang lebih rendah daripada kita," tutur Astrid.

Kedua, Astrid menyarankan untuk membuat lapisan pertemanan. Dalam konteks menempatkan hormat kepada siapa orang, kita memang tak boleh membeda-bedakan teman. Namun, dalam konteks memiliki teman yang nyata, menurut Astrid, kita perlu membuat lapisan pertemanan.

Dia mengibaratkan lapisan pertemanan itu adalah lapisan orang-orang siapa saja yang bisa masuk di rumah kita. Pada lapisan pertama adalah lapisan orang-orang yang berada di luar pagar rumah, yaitu orang-orang yang datang dan pergi di kehidupan kita.

"Ibaratnya dia itu orang asing yang datang sesekali dalam hidup kita. Nah, itu adalah orang-orang yang tidak perlu kita masukkan ke dalam hati kita," kata dia.

Lapisan kedua adalah lapisan orang-orang yang berada pada halaman rumah kita, yaitu orang-orang yang ada pada sebagian momentum hidup kita dan memiliki fase. Mereka adalah orang-orang yang ramah dengan kita, namun tidak berbagi keintiman.

Lapisan ketiga adalah lapisan orang-orang dekat yang ada pada lingkaran pertemanan kita. Biasannya diisi dengan orang-orang yang biasa berbagi kisah bersama, kegembiraan bersama, berempati, dan bersolidaritas.

"Kalau salah satu dari kita mendapat kecelakaan, ramai-ramai kita kunjungi. Kalau ada yang punya masalah, ramai-ramai kita mendengarkan dia," jelas Astrid.

Lapisan ke empat adalah orang-orang yang berada di kamar kita. Biasanya diisi oleh sahabat-sahabar spesial yang tidak semuanya bisa masuk ke kamar kita. Biasanya orang-orang ini adalah orang-orang yang sangat spesial di hidup kita setelah kita berbagi kebahagiaan bersama beberapa waktu lamanya.

"Jangan letakkan orang yang mem-bully kita dekat dengan hati kita. Letakkan dia di ruang tamu, jangan di kamar. Letakkan orang-orang yang menghargai kita, yang menumbuhkan kita jadi orang yang lebih baik, di kamar," jelas dia.

Ketiga, cara mencegah perundungan adalah fokus kepada tujuan dan kelebihan. Jika kita diejek, dipukul, atau direndahkan oleh seseorang, lebih baik cek terlebih dahulu faktanya.

Menurut Astrid, bisa jadi, itu adalah sebuah kritik kepada diri kita sendiri yang dapat membangun kita. Namun, jika tak berdasarkan fakta, lebih baik jangan masukkan ke dalam hati.

"Jangan berikan bibit negatif tumbuh di dalam diri kita. Tolak saja," ungkap Astrid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler