Industri Podcast di AS Menurun Akibat Pandemi Covid-19

Banyak pelaku industri podcast mengurangi separuh perkiraan pertumbuhannya.

www.freepik.com
Podcast (ilustrasi).
Rep: Farah Noersativa Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Podcast merupakan media audio yang meledak pada 2019. Sebelumnya, media ini diperkirakan akan lebih meledak pada pertengahan 2020. Namun, perkiraan itu meleset.

Sebuah studi tahunan tentang industri podcasting di Amerika Serikat (AS) menyebut, banyak pelaku industri akhirnya mengurangi separuh perkiraan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan karena banyak perusahaan menarik atau menghentikan kampanye iklan melalui podcast setelah adanya pandemi Covid-19.

Sebelumnya, menurut Biro Iklan Interaktif Podcast Tahunan yang melaporkan Laporan Pendapatan Iklan keempat yang disiapkan oleh PwC, media audio ini diperkirakan akan menghasilkan hampir 1 miliar dolar AS pada pendapatan iklan tahun 2020. Tingkat pertumbuhannya pun diharapkan sebesar 14,7 persen pada saat sebelum pandemi.

Industri ini juga diperkirakan tumbuh sebanyak 29,6 persen tahun ini. Pendapatan diperkirakan akan meningkat di kuartal ketiga dan keempat.

Sayangnya, adanya pengurangan perkiraan tersebut muncul dan menjadi pukulan bagi industri yang sedang berkembang ini. Padahal, jumlah pelaku podcast saat berlipat ganda dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, masyarakat mulai mendengarkan podcast baik dari mobil, kendaraan angkutan umum, dan rumah.



"Podcast telah memperkuat posisi mereka dalam bauran pemasaran, dengan lebih banyak pemasar berencana untuk mengamankan persediaan dan harga di awal musim," kata Wakil Presiden di IAB, Zoe Soon, dalam sebuah pernyataan, dilansir di laman LA Times, Rabu (15/7).

Pada 2019, pendapatan iklan industri podcast mencapai 708,1 juta dollar AS. Hal itu pertumbuhannya sebanyak 48 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Salah satu penyumbangnya adalah perusahaan podcast California Selatan seperti PodcastOne yang berbasis di Beverly Hills, yang telah mengalami kenaikan pendapatan sebanyak dua digit dalam beberapa tahun terakhir. Jaringan podcast berbasis L Ringer baru-baru ini diakuisisi oleh Spotify. Sementara pada tahun yang sama, perusahaan musik Swedia juga mengakuisisi perusahaan podcasting Gimlet dan Anchor FM Inc.

"Host podcast menjadi influencer terpercaya dengan komunitas setia. Sebanyak 60 persen dari iklan podcast dibaca oleh tuan rumah," kata Soon.

Laporan itu juga mencatat perkiraan pertumbuhan pendapatan iklan industri podcast pada 2021 dan 2022. Diperkirakan masing-masing pertumbuhan akan naik sebesar 55 persen dan 36 persen.

Sementara dari sisi konten yang paling diminati, pada 2019 lalu, sebanyak 22 persen pendapatan diraih oleh konten podcast terkemuka untuk pengiklan di Amerika Serikat. Lalu, genre komedi meraih 17 persen pendapatan, berita kriminal dan pupuler meraih 9 persen dari pendapatan. Di antara kategori pengiklan, kesehatan dan kesejahteraan adalah segmen langsung ke konsumen terbesar.

Organisasi berita seperti New York Times dan Los Angeles Times telah memprioritaskan podcasting sebagai media untuk konten mereka.

"Pada hari-hari awal Covid-19, format media yang tetap tangguh adalah yang memberikan kelincahan bagi pemasar untuk mengubah pesan," kata Wakil Presiden Senior di IAB, Sue Hogan.

Jika pandemi mereda dan perusahaan kembali berinvestasi dalam iklan, industri podcasting masih memiliki peluang untuk mengimbangi tahun ini. Sebab, menurut IAB, secara historis sekitar sepertiga dari pendapatan podcast AS dihasilkan pada kuartal keempat.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler