Pasien Positif Covid-19 di Lampung Tambah 9 Kasus
Dinkes Lampung menyebut belum ada penambahan pasien positif Covid-19 yang sembuh
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung bertambah 9 kasus menjadi 229 orang pada Sabtu (18/7). Sedangkan pasien positif yang sembuh tidak bertambah tetap 170 orang, meninggal dunia juga tetap 12 orang, dan masih dirawat 47 orang.
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Sabtu (18/7), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 3.731 orang, selesai dipantau 14 hari 3.669 orang, masih proses pemantauan 52 orang, dan ODP meninggal dunia 10 orang.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 193 orang, pasien sembuh dan pulang 155 orang, masih dirawat dan diisolasi di rumah sakit rujukan 2 orang, PDP meninggal dunia 36 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana belum bisa memberikan keterangan secara resmi karena masih berada di luar kota, Sabtu (18/7). "Iya, sementara (pihak lain memberikan keterangan). Masih di Yogyakarta," kata Reihana yang juga kepala Dinkes Lampung.
Dari keterangan Dinkes Lampung, penambahan 9 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut berasal dari tiga kabupaten yakni Lampung Selatan 6 kasus, Pesawaran 2 kasus, dan Tulangbawang Barat 1 kasus.
Berdasarkan pemantauan //Republika.co.id// di pusat Kota Bandar Lampung pada Sabtu (18/7) malam, aktivitas warga yang keluar rumah pada Malam Ahad tampak ramai seperti layaknya sebelum pandemi Covid-19. Mal, cafe, restoran, rumah makan, taman hiburan, dan pedagang kaki lima terlihat ramai pengunjung.
Di sejumlah tempat, terpantau banyak pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak di dalam cafe, tempat makan, dan juga restoran siap saji. Warga yang berkunjung ke tempat-tempat tersebut berlama-lama untuk menghabiskan waktu malam mingguan.
Sedangkan pengelola tempat makan tersebut juga tidak menerapkan protokol kesehatan, dengan memberikan tanpa larangan berdekatangan atau jaga jarak. Sebelum adanya pelonggaran masa pandemi Covid-19, selain banyak tempat makan yang tutup, juga memberikan tanda larangan berdekatan atau jaga jarak dan menyediakan tempat cuci tangan.
"Kalau laporannya kasusnya bertambah terus, tapi di jalan, mal, cafe, dan tempat hiburan masih ramai saja, mungkin karena new normal merasa sudah normal lagi," kata Nurasiah, seorang ibu rumah tangga, warga Kota Bandar Lampung.